Dark/Light Mode

Pilkada Sumsel, Pengamat Ajak Para Calon Bersaing Sehat

Selasa, 9 April 2024 15:31 WIB
Pilkada 2024. (Foto: Ist)
Pilkada 2024. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pilkada Sumsel 2024 semakin hari semakin meriah. Para bakal calon telah serentak melakukan soaialisasi terutama melalui sosial media.

Beberapa pertemuan dengan warga dan tokoh-tokoh masyarakat juga sudah digelar, semua itu dilakukan dalam rangka menggalang dukungan agar bisa terpilih di pilgub November 2024 mendatang. 

Para bakal calon juga sudah terlihat bersaing satu sama lain bahkan ada yang sudah “menyerang” bakal kandidat lain dengan menjelek-jelekan dengan menuduh ini itu. Yang terparah adalah munculnya ilusi dan halusinasi seolah figur tertentu tidak akan bisa ikut serta sebagai peserta pilkada karena akan jadi tersangka. 

Baca juga : Soal Gibran Caketum Golkar, Pengamat: Airlangga Paling Tepat Pimpin Beringin

Pengamat hukum sekaligus advokat, Riduan Dalimunthe mengingatkan, seringkali persoalan hukum yang dijadikan senjata oleh siapa saja yang dipandang punya kekuatan dikritik sebagai cara pengecut untuk menyingkirkan seseorang dari kontestasi. Istilahnya didorong jatuh dari panggung hingga tidak bisa ikut lomba. 

Riduan menyayangkan, kritik-kritik atas fenomena itu hanya berlaku kepada objek nun jauh di sana, sementara di lingkungannya sendiri justru berharap dan bekerja keras agar calon pesaing bisa dijerat persoalan hukum hingga peluangnya menang pilkada lebih besar.

“Ilusi dan halusinasi ini muncul sesungguhnya karena memang punya sikap tidak ksatria. Kalau jantan dan memang petarung, ya tempur saja di pilkada, jangan mimpi macam-macam sampai jadi keyakinan seolah Pilgub Sumsel 2024 akan tanpa Herman Deru. Ini takut ya atau bagaimana?” ujarnya kepada media, Selasa (9/4).

Baca juga : Urai Kepadatan Di Pelabuhan, ASDP Bakal Terapkan Delaying System

Riduan mengingatkan, persoalan hukum yang dimunculkan dan dianggap sebagai beban atau hambatan Herman Deru adalah persoalan yang muncul karena laporan seseorang. Dari situ saja sudah bisa diterka kemana arahnya dan apa yang diinginkan di ujungnya. 

Riset yang dilakukannya di sosial media terlihat nyata upaya tersebut sebagai gerakan untuk menyingkirkan Herman Deru dari kontestasi. Padahal secara substansi persoalan-persoalan yang dituduhkan bisa dibantah secara hukum. 

Riduan mengajak semua pihak untuk bertarung secara objektif, jantan dan fair. Pilkada ya ikuti aturannya tidak perlu cari-cari kesalahan orang supaya ada yang tidak bisa ikut jadi peserta. Ia miris juga karena mendengar ada yang sampai membayar tim khusus untuk menyingkirkan seseorang. 

Baca juga : Tutup Diklat, Sekjen LHK Ajak Siswa Polhut Teruskan Perjuangan

“Masyarakat sumsel harus dapat pendidikan politik dan punya dignity politik. Harus punya kebanggaan atas daerahnya dan pemimpinnya,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.