Dark/Light Mode

Soal Gibran Caketum Golkar, Pengamat: Airlangga Paling Tepat Pimpin Beringin

Senin, 8 April 2024 22:43 WIB
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Golkar akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada Desember nanti. Salah satu agenda Munas tersebut adalah memilih ketua umum partai Golkar Periode 2024-2029. 

Sejumlah nama mulai meramaikan bursa caketum Golkar. Salah satunya adalah Gibran Rakabuming Raka yang pamornya tengah berkibar di jagat politik Tanah Air. Sejak bulan lalu, Wakil Presiden terpilih itu terus didorong-dorong maju sebagai calon ketua umum Golkar. 

Pengamat politik Hendri Satrio menilai meski pamor Gibran berkibar, figur ideal caketum pada Munas Golkar mendatang masih ada pada sosok Airlangga Hartarto. Pasalnya, Airlangga telah sukses memimpin dan membesarkan Golkar. Dalam Pemilu 2024, perolehan suara Golkar meningkat tajam. 

"Airlangga paling tepat. Kepemimpinan Airlangga itu sudah mampu membuat prestasi kinclong. Artinya tidak ada alasan untuk menganggu Airlangga dengan prestasi kinclongnya di pileg yang nambah kursi dan menang pilpres," kata Hendri Satrio, Senin (8/4/2024).

Baca juga : Pengamat: Penjelasan Airlangga Soal Bansos di MK Komprehensif dan Logis

Pendiri lembaga survei KedaiKOPI itu mengatakan, Airlangga paling layak melanjutkan kepemimpinannya di Golkar. Soal Gibran, Hendri Satrio menilai putra sulung Presiden Jokowi itu terhalang AD/ART Golkar. Aturan dalam AD/ART sama sekali tidak memberi ruang dan peluang bagi Gibran untuk menjadi ketua umum. 

"Konstitusi dan AD/ART Golkar telah mampu menjaga Golkar sebagai partai modern yang mentradisikan leadership datang dan tumbuh secara original dari kader-kader Partai Golkar," ujar Hensat, sapaannya. 

Dengan AD/ART Golkar saat ini, lanjut Hensat, maka siapapun yang berprestasi dan berkontribusi besar bagi partai maka berpeluang menjadi ketua umum.

Namun, dengan syarat orang tersebut harus kader dan melewati tahapan seperti yang diatur secara tegas oleh AD/ART. 

Baca juga : Dukungan Ke Airlangga 2 Periode Terus Mengalir

"Bila kemudian Golkar ingin mengubah AD/ART partai demi orang per orang, maka menurut saya salah satu akibat yang akan terjadi adalah Golkar bisa mundur," jelasnya. 

Menurut Hensat, saat ini Golkar salah satu partai yang menjadi contoh dan tauladan bagi partai politik lain. Proses regenerasi Golkar berjalan cukup baik. 

Kepemimpinan di internal partai berlangsung secara demokratis. Citra dan keteladanan politik itu seketika akan hilang jika tiba-tiba Gibran diberi ruang menjadi ketua umum. 

"Golkar bisa mundur dari partai modern. Sehingga tidak ada lagi regenerasi yang baik yang sudah dicontohkan Golkar hingga saat ini," tandasnya. 

Baca juga : Golkar Taat Aturan Main

Dorongan agar Gibran maju menjadi caketum Golkar antara lain disampaikan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari. Kata dia, Gibran berpeluang jadi caketum Golkar bersama empat kandidat lain yaitu Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Bahlil Lahadalia, dan Agus Gumiwang Kertasasmita. 

Namun, Gibran sendiri menolak wacana tersebut. "Wah, enggak lah. Biar yang senior-senior atau yang lebih berpengalaman saja," katanya saat ditemui di Balai Kota Solo, pertengahan Maret lalu. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.