Dark/Light Mode

Orasi Ilmiah di Wisuda Universitas Borobudur

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Hormati Putusan MK Atas Sengketa Pilpres 2024

Minggu, 21 April 2024 16:28 WIB
Ketua MPR/Dosen Tetap Pascasarjana Universitas Borobudur Bambang Soesatyo (kiri). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR/Dosen Tetap Pascasarjana Universitas Borobudur Bambang Soesatyo (kiri). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Dosen Tetap Pascasarjana Universitas Borobudur Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersabar sekaligus menahan diri dalam menyikapi apa pun hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024. Para hakim MK sedang menyelenggarakan Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) secara maraton, dan akan membacakan putusannya pada esok hari, Senin (22/4) pukul 09.00 WIB.

Bamsoet menyatakan, putusan MK akan menjadi akhir dari berbagai upaya hukum konstitusional yang dapat diambil oleh para pihak yang berperkara. Karenanya, apa pun putusan yang dikeluarkan oleh MK, seluruh elemen bangsa wajib menghormatinya.

"Setelah putusan MK, kita harus kembali bersaudara, bergotong royong melanjutkan pemerintahan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, serta mempersiapkan Indonesia Emas 2045," ujar Bamsoet, dalam orasi ilmiah pada wisuda Diploma Tiga, Sarjana, Magister, dan Doktor Universitas Borobudur, di Jakarta, Minggu (21/4).

Baca juga : Bukber MBI, Bamsoet Ajak Perkuat Ikatan Kebangsaan Pasca Pemilu 2024

Turut hadir antara lain, Kepala LLDIKTI Wilayah III Prof Toni Toharudin, Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Widyastuti, Rektor Universitas Borobudur Prof Bambang Bernanthos, Direktur Pascasarja Fakultas Hukum Universitas Borobudur Prof Faisal Santitiago, Ketua Fraksi Golkar MPR Idris Laena, serta 1.500 wisudawan Diploma Tiga, Sarjana, Magister, dan Pascasarjana Universitas Borobudur.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, Visi Indonesia Emas memiliki 4 pilar utama, yaitu sumber daya manusia unggul, demokrasi yang matang, pemerintahan yang baik, dan keadilan sosial yang merata. Bappenas memproyeksikan, pada era Indonesia Emas 2045, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 324,05 juta jiwa, yang 70 persen di antaranya adalah kelompok usia produktif.

Dengan komposisi demografi tersebut, bangsa Indonesia berada pada puncak bonus demografi, yang harus dikelola dengan baik dan optimal, agar tidak menjadi kemubaziran demografi. Dan itu hanya dapat diraih melalui jika sumberdaya manusia yang dimiliki adalah generasi yang unggul, mandiri, dan berkarakter.

Baca juga : Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur Raih Akreditasi Unggul

"Penting disadari, bahwa membangun generasi unggul, mandiri, dan berkarakter, bukanlah semata bersandar pada kompetensi akademik ataupun kemampuan kognitif, melainkan juga harus memiliki pemahaman dan wawasan kebangsaan yang mumpuni. Nilai-nilai kebangsaan tersebut tercermin dari Empat Pilar MPR, yaitu Pancasila sebagai dasar negara, ideologi dan falsafah bangsa Indonesia; UUD 1945 sebagai konstitusi negara; NKRI sebagai wadah dan bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara," jelas Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Alumni Doktor Ilmu Hukum Unpad ini menerangkan, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 juga tidak lepas dari kesiapan bangsa Indonesia menghadapi pesatnya teknologi informasi. Saat ini di tingkat global, sekitar 5,35 miliar atau lebih dari 66 persen populasi dunia, terhubung ke internet. Internet yang menjadi trend global meniscayakan dua hal.

Di satu sisi, menciptakan perkembangan dunia tanpa batas. Desa, kampung, kota, bahkan dunia telah terhubung dalam sebuah jaringan. Internet memberikan peluang yang sama untuk berkembang. Di sisi lain, dunia tanpa batas dalam jaringan internet juga meniscayakan hadirnya kompetisi global.

Baca juga : Bamsoet Tegaskan Pentingnya Yurisprudensi Isi Kekosongan Hukum

Tingkat penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 79,5 persen. Artinya, sekitar 222 juta masyarakat Indonesia sudah memiliki akses ke internet.

"Untuk itu, generasi muda khususnya mahasiswa, dituntut untuk selalu berpikir inovatif dan kreatif, serta memiliki analytical thinking terhadap data dan informasi. Di masa depan, generasi unggul, mandiri, dan berkarakter harus adaptif dengan perkembangan teknologi digital yang mendunia yang semakin tanpa batas," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.