Dark/Light Mode

Prabowo Kritik Ketidakadilan Negara Barat Terkait Palestina Dan Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 17:41 WIB
Capres terpilih, Prabowo Subianto. (Foto : ist)
Capres terpilih, Prabowo Subianto. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto menyuarakan keperihatinanya terhadap korban sipil di Palestina yang terus bertambah. 

Prabowo menyebut, justifikasi terhadap dukungan untuk melangsungkan serangan bertubi-tubi ke Gaza karena serangan Hamas  pada 7 Oktober lalu adalah hal mengerikan. 

"Bagaimana seseorang bisa membenarkan tingkat kehancuran, kelaparan, dan kekurangan yang menimpa masyarakat tak berdosa di Gaza, dalam sebuah kampanye yang diyakini oleh miliaran orang di seluruh dunia telah melanggar hukum dan konvensi internasional yang melindungi warga sipil di masa konflik?" jelas Prabowo dalam pendapatnya seperti tertuang via tulisan kolom di The Economist, media asal Inggris, pada Jumat (26/4). . 

Baca juga : Prabowo Jadi Presiden, Titiek: Semoga Bisa Bawa Indonesia Disegani Dunia

Ia menegaskan, tidak harus menjadi seorang Muslim untuk mengecam kehancuran yang terjadi di Gaza, yang mayoritas korban konflik adalah perempuan dan anak-anak.

Kendati demikian, dunia internasional khususnya negara-negara Barat, nyatanya tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap kondisi di Gaza. Prabowo menyebut standar ganda ini nampak terlihat jelas jika membandingkannya ketika Rusia invasi Ukraina

"Mengapa pembunuhan terhadap warga sipil Palestina kurang layak untuk dikecam dibandingkan dengan pembunuhan terhadap warga sipil Ukraina?" ujarnya.

Baca juga : Praktisi Kesehatan: Perlu Regulasi Cegah Anak Merokok Dan Pakai Vape

"Semakin banyak orang di Indonesia dan di seluruh dunia, di wilayah selatan dan Barat, merasa bahwa kegagalan pemerintah Barat dalam menekan Israel untuk mengakhiri perang menunjukkan adanya krisis moral yang serius. Bagaimana lagi standar ganda itu dapat dijelaskan, ketika kita diminta untuk menetapkan satu set prinsip untuk Ukraina dan satu lagi untuk Palestina?" jelasnya.

Menteri Pertahanan itu pun kembali menyerukan gencatan senjata sebagai awal menuju perdamaian jangka panjang. Sebab, meskipun Indonesia dan banyak negara lain telah memberikan bantuan, itu tidak cukup untuk mengatasi penderitaan yang dirasakan oleh masyarakat di Gaza. 

"Kita harus bersatu untuk segera mengakhiri perang ini. Tapi kita tidak boleh berhenti di situ. Jika kita tidak ingin siklus kekerasan dan penderitaan terulang kembali secara dramatis, seperti yang terjadi selama delapan dekade terakhir, kita harus bekerja sama untuk menyelesaikan konflik dengan mendirikan negara Palestina merdeka berdampingan dengan negara Israel yang sudah ada," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.