Dark/Light Mode

Peringati May Day 2024, Partai Buruh Tolak Upah Murah

Rabu, 1 Mei 2024 15:46 WIB
Puluhan ribu massa dari Partai Buruh merayakan Peringatan Hari Buruh Sedunia alias May Day 2024 di area Patung Kuda dan berlanjut ke Stadion Madya di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (1/4/2024). Foto: Istimewa
Puluhan ribu massa dari Partai Buruh merayakan Peringatan Hari Buruh Sedunia alias May Day 2024 di area Patung Kuda dan berlanjut ke Stadion Madya di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (1/4/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Puluhan ribu massa dari Partai Buruh merayakan Peringatan Hari Buruh Sedunia alias May Day 2024 di area Patung Kuda dan berlanjut ke Stadion Madya di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (1/4/2024).

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menjelaskan, ada dua tuntutan utama yang diserukan di May Day 2024. Yaitu, Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja dan Hapus Outshorching Tolak Upah Murah (Hostum).

"Selamat Hari Buruh Internasional," kata Said Iqbal, saat konfrensi pers di bilangan Patung Kuda, Jakarta.

Sang Presiden merincikan, ada sembilan alasan Partai Buruh mengusung Omnibuslaw Cipta Kerja dihapus. Pertama, upah minimum yang dianggap kembali kepada konsep upah murah.

Kedua, faktor outshorching seumur hidup karena dianggap tidak ada batasan jenis pekerjaan yang di-outshorching. Adapun, pembatasan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Baca juga : Garuda Cakar Gajah Perang

"Itu artinya, negara memposisikan diri sebagai agen outshorching," tegasnya.

Ketiga, Partai Buruh juga menyoroti tentang kontrak yang berulang-ulang. Bahkan, bisa 100 kali kontrak alias seumur hidup. Istilah ini, lantaran pekerja dikontrak berulang kali, meskipun ada pembatasan lima tahun.

Keempat, pesangon murah. Dirincikannya, seorang buruh di regulasi sebelumnya bisa mendapatkan dua kali pesangon ketika menerima Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Saat ini, hanya mendapatkan 0,5 kali saja.

Kelima, tentang PHK yang dipermudah. "Easy hiring easy firing ditolak oleh Partai Buruh dan organisasi serikat buruh. Mudah memecat, mudah merekrut orang, membuat buruh tidak memiliki kepastian kerja," katanya.

Keenam, pengaturan jam kerja yang fleksibel. Ketujuh, pengaturan cuti. Hal ini, menindaklanjuti tidak adanya kepastian upah. Khususnya, bagi kaum buruh perempuan yang akan mengambil cuti haid atau melahirkan.

Baca juga : Peringati Mayday, 48 Ribu Buruh Turun Ke Jalan Dengan Damai

Kedelapan, tentang tenaga kerja asing. Menurutnya, di dalam Perppu yang menjadi Undang-undang diatur boleh bekerja dulu kemudian administrasi diatur sambil berjalan.

"Terakhir, dihilangkan beberapa sanksi pidana dari UU Nomor 13 Tahun 2003 yang sebelumnya di Omnibuslaw Cipta Kerja dihapuskan," terangnya.

Sedangkan terkait Hostum, sejak adanya UU Cipta Kerja, banyak perusahaan melakukan PHK terhadap karyawan tetap yang kemudian diganti karyawan outsourcing dengan upah murah. "Penggunaan outsourcing dan kontrak sudah masif di seluruh Indonesia," tegasnya.

Di samping itu, dengan UU Cipta Kerja, kebijakan upah di Indonesia menjadi murah. "Hampir 4 tahun yang lalu kenaikan upah selalu di bawah inflasi. Bahkan di beberapa kota industri kenaikan upahnya nol persen," kata lqbal.

Said Iqbal mencontohkan, pada 2024, kenaikan upah di Kabupaten Tangerang 1,64 persen, Kabupaten Bekasi 1,59 persen, Kabupaten Karawang 1,57 persen persen, di mana kenaikan tersebut di adalah di bawah nilai inflasi 2024 sebesar 2,8 persen dan di bawah angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.

Baca juga : Syukuri Hasil Pemilu 2024, Petinggi Partai Golkar Umroh

"Kebijakan upah murah ini mengakibatkan upah ril dan daya beli buruh turun sebesar 30-40 persen. Dengan kata lain, dalam 5 tahun terakhir, upah ril buruh turun dan tidak ada kenaikan upah. Padahal pertumbuhan ekonomi rata-rata naik 5 persen," jelas Said Iqbal.

"Berarti buruh tidak menikmati peningkatan daya beli dan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang hanya dinikmati orang kaya. Oleh karena itu, Partai Buruh dan KSPI dalam May Day 2024 menyuarakan HOSTUM: hapus outsourcing, tolak upah murah," pungkasnya.

Diketahui, May Day 2024 diselenggarakan di ratusan kota industri di Indonesia. Selain di Jakarta, aksi serupa dilaksanakan di Bandung, Serang, Surabaya, Semarang, Batam, Makassar, Banjarmasin, Ternate, hingga Mimika.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :