Dark/Light Mode

Indonesia Berpotensi Jadi Digital Nation Besar Dunia

Jumat, 31 Mei 2024 17:35 WIB
Webinar literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar Kemenkominfo bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riau, di Kabupaten Rokan Hilir, Jumat (31/5). (Foto: Istimewa)
Webinar literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar Kemenkominfo bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riau, di Kabupaten Rokan Hilir, Jumat (31/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dengan jumlah penduduk 276 juta jiwa, 213 juta jiwa pengguna internet, dan 167 juta jiwa pengguna media sosial (medsos), Indonesia berpotensi menjadi ’digital nation’ besar dunia. Adapun medsos yang paling populer di Indonesia, berturut-turut ialah YouTube, Facebook, TikTok, Instagram, Messenger, Twitter, dan Linkedin.

”Sebagai digital nation, Indonesia menjadi pasar potensial untuk konten kreator. ungkap Pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rokan Hilir Arus Ginanjar, dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riau, di Kabupaten Rokan Hilir, Jumat (31/5).

Dia mengatakan, konten merupakan berbagai macam format dan informasi yang tersaji melalui media, berupa tulisan, gambar, suara (audio), atau video. Jenis konten berdasarkan tujuan: konten edukasi, informasi, review, dan interaksi.

"Konten edukasi bersifat pengetahuan yang bermanfaat, konten informasi bersifat pemberitahuan, konten review umumnya berupa ulasan produk barang dan jasa, dan konten interaksi di media sosial berisi tanya jawab,” jelasnya, dalam diskusi online yang dipandu moderator Nabila Amanda Putri itu.

Baca juga : Indonesia Bakal Jadi Top Operator Bandara Dunia

Dalam diskusi virtual bertajuk ”Tips dan Trik Cara Membuat Konten yang Menarik”, Ginanjar menyebut konten bisa dibedakan berdasarkan bentuk dan tujuannya. Konten untuk media sosial, bisa berupa status, tweet, atau quote. Untuk artikel atau tulisan panjang ditampilkan di blog atau website. Adapun foto untuk Instagram, Facebook, maupun Twitter (X).

”Bentuk konten bisa berupa GIF (Graphics Interchange Format), meme, infografik, video vlog, podcast, dan live streaming. Penting dalam membuat konten dengan tutur kata baik, isinya benar, unik, menarik dan informatif,” rinci Arus Ginanjar.

Adapun tips cara membuat konten yang menarik, menurut Ginanjar, bersifat orisinil, headline kuat, memberikan jawaban, informasi akurat, engaging content, dan komunikaif.

”Triknya, pahami audiens, riset kata kunci, judul menarik, dan konten berkualitas,” pungkasnya, di depan para pendidik dan siswa sekolah menengah yang mengikuti diskusi online dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.

Baca juga : SIM Keliling Bekasi Jumat 31 Mei Hadir Di Mitra 10 Jatimakmur

Beberapa sekolah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Rokan Hilir. Di antaranya SMPN 1, SMPN 3 Bangko, SMPN 5 Tanah Putih, SMPN 1 Rimba Melintang, SMP Islam Al Muhsinin Rimba Melintang, SMPS Wahidin, SMAN 1 Rimba Melintang, SMAN 2, SMAN 4, SMAN 5 Tanah Putih, dan SMA Darul Ulum.

Sedangkan dosen Praktisi Bisnis Digital Universitas Jambi Riyanto memberi alasan pentingnya membuat konten yang menarik karena dapat meningkatkan keterlibatan, memperluas jangkauan audiens, membangun kepercayaan, dan meningkatkan konversi.

”Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat konten menarik, kenali audiens (target, kebutuhan, platform yang digunakan), buat judul menarik, sampaikan informasi dengan jelas dan ringkas, konsisten dengan perbaikan, eksplorasi dan coba gunakan AI (Artificial Intelligence),” ucapnya.

Sementara, dosen bisnis dan marketing Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) Deny Yudiantoro, menyebut strategi membuat konten menarik dengan cara mengangkat budaya lokal ke media sosial.

Baca juga : Smartfren for Business Gandeng Alita, Perkuat Transformasi Digital Indonesia

”Tips membuat konten berbasis budaya lokal, yaitu dalami budaya lokal, gunakan aplikasi yang mudah dipakai, membangun engagement dengan pemirsa, tidak membuat konten yang mengandung unsur SARA, dan hindari plagiasi,” ucap Deny Yudiantoro.

Untuk diketahui, webinar seperti dihelat di Kabupaten Rokan Hilir Riau ini, merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dilaksanakan sejak 2017. Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024, berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring.

Meningkatkan kecakapan warga masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital menjadi penting. Sebab, menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 jiwa penduduk Indonesia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.