Dark/Light Mode

64 Siswa Asal Papua di Banten dalam Program ADEM Siap Dipulangkan

Sabtu, 8 Juni 2024 12:02 WIB
Widodo, koordinator pemulangan dan penjemputan siswa ADEM Provinsi Banten (Foto: Istimewa)
Widodo, koordinator pemulangan dan penjemputan siswa ADEM Provinsi Banten (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Banten menjadi salah satu provinsi yang menjadi tujuan untuk program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) bagi siswa-siswi asal Papua untuk menempuh pendidikan menengah yang berkualitas.

Hal ini dikatakan Widodo, Kepala SMKN I Cilegon yang juga koordinator penjemputan dan pemulangan siswa asal Papua yang menuntut ilmu di sejumlah SMK di Banten. Widodo menjelaskan, tahun ini sebanyak 64 siswa asal Papua yang sudah selesai menuntut ilmu yang tersebar di 27 sekolah menengah di Banten siap untuk dipulangkan ke daerah asal.

“Tahun ini, sebanyak 64 siswa asal Papua melalui program ADEM dinyatakan lulus dan siap untuk dipulangkan. Insya Allah pelepasannya akan dilakukan hari Minggu (9/6/2024), sementara untuk pelepasan dar Kementerian Pedidikan akan dilepas pada hari Senin (10/6/2024),” terang Widodo, Sabtu (8/6).

Baca juga : Jokowi Akan Pensiun, KSP Harap Program Kartu Prakerja Dilanjutkan

Ia menjelaskan, program ADEM adalah program Kementerian Pedidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk percepatan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Papua dan Papua Barat. Program ini diharapkan dapat mempercepat akulturasi keragaman budaya.

“Program ini sangat bagus dan patut dipertahankan untuk akulturasi keberagaman adat, budaya masyarakat Indonesia, sekaligus mempercepat pembagunan sumber daya manusia,” imbuh Widodo.

William, seorang siswa asal Papua yang ikut program ADEM, bercita-cita ingin jadi pilot. Selama menutut ilmu, dia sangat menyukai masakan khas Banten seperti pecak bandeng dan sayur asem. Dia juga mengaku bebas untuk menjalankan ibadah.

Baca juga : All Eyes On Papua Viral Di Instagram, Kapolda Papua Bilang Begini

”Kalau untuk melaksanakan ibadah, kami pergi ke markas Kopassus dan ada juga yang ke Korem. Masyarakat Banten sangat ramah, toleransi, dan menghargai perbedaan,” tuturnya.

Dia berharap, orang tua dan saudaranya yang ada di Papua tidak menghawatirkan kondisinya di Banten. Dia meminta seluruh warga Papua tidak terpengaruh isu-isu yang belum tentu kebenarannya.

"Berharap saudara kami di Papua jangan mudah terprovokasi, supaya kita tidak mudah terpecah belah dari NKRI karena kami satu Indonesia," ucap William.

Baca juga : Galangan Kapal Panji Diklaim Bakal Sukseskan Program Makan Siang Gratis

Hal senada diungkapkan Maria Elizabet, yang mengaku kerasan tinggal di Banten dan bercita-cita menjadi bankir. Ia mengatakan, demi menimba ilmu dan menggapai cita-cita, rela berpisah lama dengan orang tua dan saudaranya di Papua untuk bersekolah di Banten. “Selama tiga tahun saya bersekolah di Banten, baru satu kali pulang Papua,” ujar Maria.

Maria mengaku, selama bersekolah di Banten, banyak hal yang dipelajari bersama teman-temannya yang berasal dari Papua. Selain mendapatkan ilmu pengetahuan, dirinya juga mendapatkan wawasan tentang keragaman budaya dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia yang akan dibagikan ke teman temannya di Papua.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.