Dark/Light Mode

Haidar Alwi Ajak Semua Pihak Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

Senin, 17 Juni 2024 18:55 WIB
Pendiri Haidar Alwi Institute, R Haidar Alwi. (Foto: Ist)
Pendiri Haidar Alwi Institute, R Haidar Alwi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi mengimbau semua pihak untuk ikut berpartisipasi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah berlangsung sejak awal tahun di tengah ketidakpastian global. Bahkan, pada akhir perdagangan pekan lalu, rupiah sempat menyentuh level Rp16.400 sebelum akhirnya ditutup pada posisi Rp16.395 per dolar AS. 

"Mari kita sama-sama berpartisipasi mendukung kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Jangan malah memperkeruh situasi dengan isu-isu yang tidak bertanggungjawab," kata Haidar Alwi, dalam keterangan tertulis, Senin (17/6/2024).

Baca juga : Menag Imbau Jemaah Jaga Stamina untuk Hadapi Puncak Haji

Menurut dia, nilai tukar rupiah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal, tapi juga dipengaruhi faktor internal.

Faktor eksternalnya adalah inflasi di Amerika Serikat yang menunjukkan penurunan hingga 3,48 persen. Selain itu, bank sentral Amerika Serikat, The Fed juga tidak menurunkan suku bunganya seperti rencana awal pada kuartal dua dan tiga tahun ini.

Sedangkan faktor internalnya, isu yang merebak dalam sebuah negara dapat menjadi salah satu penyebab pergolakan nilai tukar mata uang.

Baca juga : Mendagri Ingatkan Tugas Penting BNPP Jaga Perbatasan Negara

"Misalnya, isu positif di negara tersebut dapat memberikan gambaran stabilitas dan kondusifitas yang baik. Tentunya, hal ini berdampak pada kepercayaan investor terhadap negara tersebut," jelasnya. 

"Sebaliknya, jika sebuah negara memiliki kondisi yang tidak stabil, maka investor pun juga akan berpikir dua kali untuk menanamkan modal karena situasi ini dapat berpengaruh pada nilai kurs valuta asing," imbuhnya. 

Saat ini, kata Haidar Alwi, pemerintah sedang berupaya memperbaiki kegiatan ekspor-impor untuk mengendalikan laju inflasi dan menjaga keseimbangan neraca perdagangan. Sementara Bank Indonesia sebagai bank sentral bekerjasama dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mengoordinasikan berbagai sektor makro-ekonomi.

Baca juga : Resmikan SPALDT Di Pekanbaru, Jokowi Minta Warga Jaga Kualitas Air Tanah

"Perlu koordinasi yang berkesinambungan antara lembaga pemerintah dan lembaga keuangan agar tercipta suatu kebijakan yang tepat. Dengan koordinasi yang tepat akan memberi dampak yang cukup baik untuk meredam faktor eksternal yang mempengaruhi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat," pungkasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.