Dark/Light Mode

Polisi Sita Rp 22 Miliar Uang Palsu

Masyarakat Kudu Teliti

Jumat, 21 Juni 2024 07:25 WIB
Polda Metro Jaya berhasil ungkap kasus uang palsu sebanyak Rp 22 miliar, di kawasan Srengseng Raya, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2024). (Foto: Istimewa)
Polda Metro Jaya berhasil ungkap kasus uang palsu sebanyak Rp 22 miliar, di kawasan Srengseng Raya, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2024). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Doni menegaskan, BI menye­diakan jumlah uang dan pecahan uang beredar yang sudah mencu­kupi. Uang beredar (M2) pada April 2024 sebesar Rp 8.928 triliun, tumbuh 6,9 persen secara tahunan.

“Kami tetap menyediakan uang dengan cukup, pecahan maupun nominalnya. Yang kami lakukan juga sampai pelosok-pelosok supaya tidak tertipu oleh uang palsu,” imbuhnya.

Dia menambahkan, di Indonesia pihak yang menangani uang palsu adalah Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Rupiah Palsu, yang di dalamnya juga ada Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, Kejaksaan Agung, Kementerian Keuangan dan BI.

“Di BI juga ada BI Counterfeit Analysis Center (BI-CAC). Nanti kasus setelah ditemukan uang palsu akan diserahkan ke BI untuk diperiksa di BI-CAC. Kerja sama yang kuat ini mem­buat peredaran uang palsu terus menurun,” pungkasnya.

Baca juga : Akhirnya, Pilgub Jakarta Tak Ada Calon Independen

Di media sosial X, netizen cemas dengan kabar peredaran uang palsu. Selain meresahkan, peredaran uang palsu sangat merugikan pengusaha kecil dan pedagang.

Akun @Timorleste2001 me­nyatakan, kejahatan memproduksi uang palsu bikin pelaku­nya takut miskin. “Hebat bisa produksi uang sendiri, nggak bakal susah hidupnya. Kalau uang habis, tinggal produksi lagi, gitu terus sampai ketang­kap,” sindirnya.

Akun @dyahnesa mengung­kapkan, para kasir gregetan gara-gara sering menerima uang palsu dari pembeli. Sebab, jika ditolak, pembeli malah marah-marah.

“Waaahh soal ini, kasir harus banyak sabar. Semoga dapat pengganti yang lebih besar dari nominal uang palsu itu. Ke de­pan, masyarakat musti paham uang palsu,” cuitnya.

Baca juga : Djohar Arifin Bongkar Borok Sektor Pendidikan

Akun @Iuofyi berharap, pelaku kejahatan uang palsu dihu­kum berat. “Yang ngedarin uang palsu harus ditangkap semua. Meresahkan banget, toko gue bulan ini udah nombok hampir Rp 150 ribu gara gara uang palsu,” ungkapnya.

Akun @novwyy merasa kasihan dengan banyaknya peda­gang yang tidak bisa membe­dakan uang asli dan uang palsu. Akibatnya, ada yang ketipu dan berusaha menutupi kerugian.

“Jadi ingat pedagang sebelah lapak gue kena uang palsu 100 ribu, kasian banget. Dia juga nggak tau itu uang palsu kalau nggak dibilangin pedagang lain,” tuturnya.

Akun @Danilasombo meng­ingatkan, uang palsu bisa digu­nakan untuk meraup suara jelang Pilkada. Sebab, banyak orang yang mengharapkan uang dari peserta Pilkada.

Baca juga : Warga Jakarta Ngeluh Tagihan PBB Bengkak

“Ngeri, Pemilu Kepala Daerah mau digelar uang palsu bermun­culan, ntar dikasih uang tapi palsu semua, ya makin apes aja rakyatnya,” ucapnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat, 21 Juni 2024 dengan judul Polisi Sita Rp 22 Miliar Uang Palsu, Masyarakat Kudu Teliti

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.