Dark/Light Mode

Kabarnya Rabu Serahkan Kunci Encrypt Data

Hati-hati Diprank Hacker!

Rabu, 3 Juli 2024 08:44 WIB
Ilustrasi pembobolan data. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi pembobolan data. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di saat Pemerintah sedang berjibaku memulihkan Pusat Data Nasional (PDN) yang down, muncul kabar Brain Cipher, hacker yang menjebol server PDN berjanji akan menyerahkan kunci encrypt data hari ini. Entah betul atau tidak janji ini, Pemerintah disarankan tetap hati-hati. Jangan sampai kita kena prank hacker!

Kelompok peretas Brain Cipher mengaku bertanggung jawab atas bobolnya server PDN. Pengakuan itu disampaikan lewat sebuah unggahan di dark web bernama ransomware live dan diunggah ulang akun X monitoring dark web @stealthmole_int, Selasa (2/7/2024).

Akun itu, mengunggah foto yang menampilkan logo Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sekaligus menampilkan tulisan Brain Cipher, serta pernyataan berjudul 'We want to make a public statement'. 

"Masyarakat Indonesia, kami meminta maaf atas fakta bahwa (serangan) ini berdampak ke semua orang," tulis Brain Cipher.

Mereka juga mengatakan bakal membebaskan seluruh data milik Kementerian/Lembaga yang tersimpan di PDN yang tidak bisa dibuka karena terenkripsi. Namun, kelompok ini meminta uang sumbangan lewat dompet digital bernama monero.

"Kami berharap pada Rabu kami akan mendapatkan sesuatu," pintanya.

Berikutnya, Brain Cipher mengaku aksinya membobol PDNS bertujuan mengingatkan Pemerintah tentang pentingnya menjaga keamanan data. Selain itu, disebutkan juga perlunya merogoh kocek lebih dalam untuk membangun industri digital dan merekrut tenaga spesialisasi di bidang keamanan siber. 

Baca juga : Diduga Main Judol, Identitas 2 Anggota DPR Masih Dirahasiakan

Brain Cipher memastikan aksinya tidak terkait motif politik. Mereka juga meminta Pemerintah berterima kasih secara terbuka karena dibantu memulihkan data yang terkunci.

"Jika perwakilan Pemerintah menganggap salah mengucapkan terima kasih kepada hacker, Anda dapat melakukannya secara pribadi di kantor pos," tulisnya.

Apakah pernyataan Brain Cipher betulan? Pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengingatkan Pemerintah tetap waspada. Pemerintah jangan mudah percaya pernyataan hacker yang menjanjikan kunci encrypt.

"Hati-hati, jangan mudah dikelabui oleh janji palsu," pesan Allfons, dalam keterangan video yang dibagikan lewat akun Instagram @alfonstan.

Alfons menjelaskan, pernyataan kelompok hacker tersebut memang benar dikeluarkan Brain Cipher melalui situsnya. Termasuk soal janji memberikan kunci enkripsi terhadap data milik instansi yang tersimpan di PDNS. Namun, Pemerintah tidak boleh serta merta mempercayai omongan hacker. Apalagi, kelompok tersebut tidak menyebut secara jelas kapan waktu dirilisnya kunci tersebut. Ditambah ada permintaan donasi ke e-wallet akun bitcoin mereka yang bernama monero.

Alfons berpesan, jangan sampai pemerintah sudah mengeluarkan uang, tapi kunci enkripsi tetap tidak diberikan. "Kecuali dia bilang This Wednesday, July 3 2024, itu baru kita bisa percaya dia akan rilis Rabu. Kalau dia sudah tulis tanggal kemungkinan besar dia akan rilis karena ada honor among thieves," lanjut Alfons.

Alfons melanjutkan, honor among thieves berarti, jika Brain Cipher tidak merilis kunci di waktu yang sudah dijanjikan, mereka akan dimusuhi oleh sesama pembuat ransomware di industri tersebut.

Baca juga : Bicara Soal Pilgub Jateng, Puan Bilang Kaesang Bagus

Alfons menuturkan, ada baiknya Pemerintah menunggu apakah Brain Cipher itu benar-benar akan merilis kunci deskripsinya. Ia pun akan ikut menyumbang jika kelompok itu memenuhi janjinya.

"Saya janji akan berdonasi ke akun monero-nya si Brain Cipher dan akan minta teman-teman, semua teman yang saya kenal untuk donasi ke akun monero si Brain Cipher. Itu janji saya," pungkasnya.

Pemerintah belum menanggapi permintaan Brain Cipher. Untuk menangani pembobolan ini, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto meminta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memegang kendali utama pengawasan PDN.

Menurutnya, hal itu diperlukan agar pengawasan PDN bisa dilakukan dengan mudah karena terkoordinasi dengan BSSN. Dengan melibatkan BSSN, dia yakin keamanan data instansi pemerintah yang ada di dalam PDNS akan makin terjaga.

Selasa (2/7/2024), Hadi mengunjungi Kantor BSSN di Ragunan, Jakarta Selatan. Hadi meninjau langsung pusat kendali pemantauan data. Dalam kunjungan tersebut, Hadi juga ikut serta dalam apel dengan BSSN dan Computer Security Incident Response Team (CISRT) seluruh Indonesia, selaku tim yang menyediakan pelayanan berupa keamanan, pemantauan dan bertanggung jawab atas aktivitas siber jika terjadi insiden di sebuah instansi atau daerah.

Dalam sambutannya, Hadi mengingatkan betapa pentingnya peran BSSN dalam menjaga data nasional dari serangan siber. Karenanya, dia meminta seluruh pihak di BSSN bahu-membahu memperkuat sistem pengamanan data.

"Saya mengingatkan kepada seluruh pihak, kita bangsa yang besar, bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang hebat dan cerdas, terlebih di bidang IT harus kita kuasai," kata mantan Panglima TNI ini.

Baca juga : Koalisi Pilpres Buyar Di Pilkada

Hadi juga meminta CIRST meningkatkan pengawasan dan keamanan demi menjaga data negara. Dia menekankan, CISRT jangan hanya berperan sebagai ikon semata, tetapi harus terus melaksanakan fungsinya dengan baik dan melaksanakan monitor. "Dan siap untuk menangani permasalahan siber," pungkasnya.

Di jagat maya, warganet mengaku prihatin dengan kemampuan Pemerintah dalam memulihkan data di PDNS yang diserang hacker. "Brain Cipher berjanji bakal memberikan kunci untuk membuka data PDNS secara gratis. Sebab, kasihan dengan sistem keamanan siber di Indonesia," tutur akun @aguspujion37886.

Di sisi lain, warganet curiga ada motif tersembunyi di balik permintaan maaf Brain Cipher. "Pasti ada sesuatu," tulis @aries_widojoko. "Hacker yang santun sampai minta maaf segala," timpal @Bayupras___.

"Setelah 2 minggu akhirnya speak up juga. Membuat pernyataan dengan ‘budaya timur’ yaitu ‘meminta maaf’. Ngomong-ngomong siapa Brain Cipher dan siapa Stealthmole?" tanya akun @papa_loren. "Hmm, rada aneh. Tapi, ini Indonesia. Semua 'keajaiban' bisa saja terjadi. Mudah-mudahan benar adanya," harap @OniDewono.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.