Dark/Light Mode

Kementan Dorong Peningkatan Populasi dan Perbaikan Genetik Sapi di NTT

Sabtu, 14 Desember 2019 00:52 WIB
Dari kiri: Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita, dan Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono pamer anakan sapi hasil program IB di Kupang, NTT, Jumat (13/12). (Foto: Humas Kementan)
Dari kiri: Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita, dan Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono pamer anakan sapi hasil program IB di Kupang, NTT, Jumat (13/12). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus berupaya untuk meningkatkan populasi sapi melalui program terobosan agar terjadi lompatan jumlah sapi secara signifikan. Dirjen PKH, I Ketut Diarmita, mengatakan, panen pedet (anakan sapi) hasil inseminasi buatan (IB) di Kabupaten Kupang sebanyak 1.000 ekor, merupakan bukti nyata bahwa Indonesia mampu produksi ternak sapi yang berkualitas. 

Melihat kegiatan panen pedet terintegrasi kegiatan pembangunan pertanian di Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (13/12), Ketut yang mewakili Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan rasa bahagianya melihat semangat peternak Indonesia dalam meningkatkan populasi sapi. "Kami bangga pada peternak Indonesia yang bersemangat mengembangkan sapi nasional, sehingga populasinya meningkat, lebih berkualitas, dan dapat mensejahterakan peternak. Ke depan, peternak Indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan dunia, sesuai visi lumbung pangan dunia 2045," ungkapnya. 

Ketut kemudian menjelaskan capaian program Upsus Siwab melalui pola inseminasi buatan (IB), pemeriksaan kebuntingan, dan kelahiran yang hasilnya di atas 100 persen. Hal ini berdasarkan realisasi pelaksanaan Upsus Siwab pada tahun 2018, dimana capaian layanan IB nasional adalah sebanyak 3.987.661 ekor atau 132,92 persen dari target 3 juta ekor. Adapun capaian kebuntingan nasional sebanyak 2.051.108 ekor atau 97,67 persen dari target 2,1 juta ekor, sedangkan kelahiran sebanyak 1.832.767 ekor atau 109.09 persen dari target.

Baca juga : Pemerintah Serius Amankan Natal

Untuk tahun 2019, pada periode 1 Januari- 10 Desember 2019, total akseptor layanan IB mencapai 3.482.796 ekor atau 116,09 persen dari target akseptor 3.000.000, ternak bunting kumulatif 2.236.447 ekor atau 106,50 persen dari target bunting 2.100.000 ekor, dan kelahiran kumulatif sebanyak 1.907.455 ekor atau 113,54 persen dari target kelahiran 1.680.000 ekor.

Menurut Ketut, berdasarkan analisa ekonomi, hasil yang sudah dicapai pada program Upsus Siwab selama kurun waktu 2017-2018 dengan total anggaran sebesar Rp 1,4 triliun menghasilkan angka kelahiran sebanyak 2.743.902 ekor untuk periode 1 januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2018. Apabila asumsi harga anak sapi rata-rata sebesar 8 juta rupiah, maka hasil Upsus Siwab 2017-2018 diperkirakan mencapai lebih dari Rp 21 triliun.

Lebih lanjut Ketut juga menyampaikan arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo agar Inseminasi Buatan (IB) terus ditingkatkan dengan program lanjutan yakni “Sikomandan”’ yakni Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri yang akan segera diluncurkan.

Baca juga : Kemenpora Gelar Literasi Pranikah di Sekolah

Dukungan Pengembangan 

Jajaran Ditjen PKH yang dipimpinnya kata Ketut, sangat mengapresiasi Provinsi NTT yang merupakan salah satu lumbung ternak sapi Nasional, juga Kabupaten Kupang yang merupakan daerah penghasil ternak terbesar yang berkontribusi menjadi salah satu pemasok ternak untuk wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat serta Wilayah Kalimantan dengan menggunakan Kapal Ternak sebagai wujud Program Tol Laut yang dicanangkan oleh Pemerintah. 

Menyambut pernyataan Ketut, Bupati Kupang Korinus Masneno menyampaikan bahwa kegiatan Panen Pedet terintegrasi ini menunjukkan betapa besarnya potensi pengembangan pertanian dan peternakan di Propinsi NTT, khususnya Kabupaten Kupang. Hal ini juga menunjukkan besarnya semangat Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Peternakan yang lebih maju dalam mensejahterakan Peternak. “Pemkab Kupang menggencarkan kegiatan program unggulan melalui gerakan 5P, yakni dibidang pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan kelautan dan pariwisata” jelas Korinus.

Baca juga : Zidane Siapkan Senjata Rahasia Stop Messi

Sementara itu, Benediktus Polomain, Sekretaris Daerah NTT menyampaikan apresiasinya atas dukungan pusat dalam mendukung peran sektor pertanian dan peternakan yang sangat besar. “Dengan hadirnya empat orang eselon 1 dan staf khusus dari Kementerian Pertanian pada hari ini, merupakan dukungan yang besar dan diharapkan sektor pertanian akan lebih maju lagi kedepannya” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Marten Goka, salah satu peternak yang ikut dalam acara kegiatan panen pedet ini menyampaikan bahwa ia memiliki sapi angus dengan bobot lebih dari 1 ton. Marten mengharapkan pelayanan IB diperluas, karena menurutnya dampak ekonomi yang ia rasakan sangat besar. “Sapi ini menjadi kebanggaan saya, saya berharap pelayanan IB terus ditingkatkan agar sapi saya jumlahnya cepat bertambah” tuturnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.