Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Nawawi Pomolango Sebut Program Pencegahan Korupsi KPK Kurang Sosialisasi

Kamis, 19 Desember 2019 00:32 WIB
Nawawi Pomolango/Rizky Syahputra
Nawawi Pomolango/Rizky Syahputra

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jilid V terpilih, Nawawi Pomolango mengakui program-program pencegahan korupsi yang dilakukan KPK telah berjalan baik. Hanya saja, kata Nawawi program-program tersebut tidak tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat. Akibatnya, masyarakat melihat KPK hanya dari sisi penindakan.

"Saya merasa, oh yang kita lihat dari luar nggak sepenuhnya seperti itu juga. Banyak juga yang pencegahan sudah begitu bagus dijalankan. Cuma tidak terekspos," ujar Nawawi di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Baca juga : Jokowi Pastikan, Dewan Pengawas KPK Diisi Orang-orang Baik

Nawawi menilai, bidang pencegahan kurang terekspos media karena dianggap kurang 'seksi' dari sisi pemberitaan. Untuk itu, pimpinan KPK Jilid V akan berupaya mengemas upaya penindakan agar tersosialisasi secara maksimal.

"Kami lagi melihat, barangkali mungkin ada sosok yang lebih adem memberikan mengenai expert tentang pencegahan. Paling nggak mencari 'sales' untuk menjual produk-produk pencegahan," tuturnya.

Baca juga : Kasus Suap Pengadaan Pesawat Garuda, KPK Garap 9 Saksi Lagi

Sejak Selasa (17/12) kemarin, Nawawi bersama pimpinan KPK Jilid V menjalani proses induksi atau pengenalan kelembagaan KPK. Pada hari pertama, materi induksi mengenai bidang pencegahan. Sementara hari kedua mengenai bidang penindakan dan pengawasan internal. Untuk hari ketiga, materi induksi mengenai kesekjenan KPK.

"Kami lebih banyak mendengar. Ini kan induksi semacam pembekalan saja. Biar tidak terputus saja model kerjanya. Jadi lebih banyak mendengar. Kita belum bisa memberikan respons, saran dan sebagainya," tandas hakim ad hoc Pengadilan Tipikor itu. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.