Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Korni: Pakai Produk Dalam Negeri adalah Wujud Bela Negara

Sabtu, 21 Desember 2019 22:18 WIB
Ketua Umum Korni M. Basri BK (kiri) bersama Presiden Jokowi. (Foto: Ist)
Ketua Umum Korni M. Basri BK (kiri) bersama Presiden Jokowi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka -
Komite Relawan Nasional Indonesia (Korni) mengatakan, dalam aktualisasinya, bela negara harus disesuaikan dengan kondisi kekinian yang dihadapi oleh masyarakat secara umum. Dengan begitu, tindakan tersebut tidak hanya diaplikasikan ketika negara menghadapi ancaman, tetapi juga bisa menjadi alat untuk mencapai tujuan nasional.

Hal itu merupakan amanat Presiden Jokowi dalam Peringatan Ke-71 Hari Bela Negara Tahun 2019. Hari Bela Negara diperingati setiap tanggal 19 Desember.

“Jadi, perlu kita ketahui, bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannnya kepada NKRI. Selain itu, bela negara didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945,” kata Ketua Umum Korni M. Basri BK di Jakarta, Sabtu (21/12).

Baca juga : PLN Jamin Listrik Handal di Solok Selatan

Menurut Basri, konsep bela negara saat ini memiliki makna yang lebih luas, baik dalam konteks ekonomi, sosial, maupun kultural. Misalnya, bela negara dalam konteks ekonomi adalah membangun komitmen masyarakat Indonesia dengan cara mencintai, membeli, dan menggunakan produk dalam negeri.

“Oleh karena itu, semestinya kita harus bangga untuk memakai produk-produk lokal, daripada yang buatan impor. Sebab, produk-produk yang diproduksi oleh industri di Indonesia telah mampu bersaing dengan barang-barang dari luar negeri,” paparnya.

Tidak hanya menyasar kepada masyarakat selaku konsumen, Korni juga meminta kepada seluruh instansi pemerintah dan BUMN untuk terus mengoptimalkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Langkah strategis ini dinilai berdampak terhadap penurunan importasi, penguatan struktur industri, mengurangi defisit perdagangan, dan mendorong roda ekonomi masyarakat.

Baca juga : Neraca Perdagangan Indonesia Defisit Lagi

"Kami juga ingin mendorong untuk membangun dan memberdayakan ekonomi rakyat dan bangsa yang mandiri untuk menghasilkan barang dan jasa yang berstandar internasional dan ekspor untuk kemajuan perekonomian bangsa juga sebagai wujud semangat kebangsaan dan bela negara," ungkapnya.

Basri mengemukakan, produk-produk industri dalam negeri mulai dari sektor skala kecil (produksi rumahan) hingga skala besar (pabrik), sudah banyak yang menembus pasar ekspor. Contohnya industri kreatif, seperti pada produk fesyen dan kerajinan, yang punya keunggulan dari segi kualitas sampai kreativitas desain.

Pada 2018, industri kreatif memberikan kontribusi signfikan terhadap perekonomian nasional, yang diperkirakan mencapai Rp1.000 triliun. “Potensi itu tidak terlepas karena kita punya kekayaan sumber daya alam serta keberagaman seni dan budaya, sehingga dapat menciptakan produk-produk yang bernilai tambah tinggi dan inovatif,” ujarnya. 

Baca juga : Kurangi Limbah Pakaian, Electrolux Ajak Masyarakat Cuci yang Benar

Namun demikian, hal itu ditopang dengan ketersediaan pelaku industri atau perajin yang terampil. “Sesuai amanat Presiden Jokowi, landasan prioritas bela negara untuk pembanguan SDM (sumber daya manusia) yang unggul, diarahkan kepada perwujudan manusia Indonesia paripurna berdasarkan Pancasila,” tegasnya.

Artinya, manusia paripurna tidak hanya memiliki kapasitas dan keterampilan yang tinggi, namun manusia paripurna adalah yang bisa mensyukuri berkah kebhinekaan, mampu bekerja sama, dan siap menghadapi persaingan global yang kompetitif. Dia juga menyampaikan, apresiasi dan dukungannya kepada pemerintah yang tengah memfokuskan kepada program peningkatan kompetensi SDM guna mewujudukan visi Indonesia Maju. 

“Setelah gencar membangun infrastruktur, kini memang saatnya diprioritaskan untuk menggenjot kualitas SDM kita. Misalnya, melalui pendidikan dan pelatihan vokasi. Apalagi, Indonesia akan menikmati masa bonus demografi, yang berpeluang mendongkrak ekonomi nasional,” tandasnya. [DIT]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.