Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Buron Kader Banteng di Jakarta Sebelum OTT
Istri Harun Mentahkan Yasonna
Rabu, 22 Januari 2020 07:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menkumham, Yasonna Laoly menyebut Harun Masiku, tersangka kasus suap yang juga kader banteng, ada di luar negeri saat OTT Wahyu Setiawan, 8 Januari. Lalu, Hildawati Jamrin, istri Harun menyebut suaminya pulang ke Jakarta, 7 Januari. Nah lho, mana yang bener?
Sampai kemarin, keberadaan Harun masih misterius. keberadaan buronan KPK dalam kasus suap pengurusan PAW ke mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan tersebut, belum terdeteksi Yasonna menyebut Harun pergi ke Singapura sejak 6 Januari dan belum pulang lagi.
Hilda mengakui, Harun memang mengabarkan tengah berada di Singapura, 6 Januari. Namun, keesokan harinya, harun memberi kabar sudah di Jakarta.
“7 Januari ia memberi kabar sudah ada di Jakarta dari Singapura melalui pesan Whatsapp (Wa). Dia kabari saya jam 12 malam,” ujar Hilda saat ditemui wartawan di kediamannya, Perumahan Bajeng Permai, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulsel, kemarin.
Malam itu, Hilda tak langsung membaca Wa dari Harun. Kerena sudah tidur. Dia baru membacanya pagi hari ke esokannya. Pada hari itu, nomor Harun sudah tidak aktif. “Pokoknya 8 Januari hingga sekarang, sudah tidak ada kontak,” imbuhnya.
Baca juga : PLN Jamin Mobil Listrik Bisa Menghemat Kantong
Hilda terakhir bertemu dengan Harun pada 31 Desember lalu. Bertemunya di Makassar. Pasutri yang menikah pada Maret 2017 ini belakangan memang tak tinggal serumah. “Ketemunya di Makassar terus. Tinggal di hotel,” jelas Hilda.
Hilda membantah anggapan jika dirinya menyembunyikan harun. Sebelumnya memang ada kabar Harun sempat mengunjungi Hilda di rumah iparnya yang berada di Bajeng. Seorang tetangga hilda mengaku melihat pria mirip Harun pada Ming u (12/1) dini hari. Saat itu, dia turun dari mobil berwarna hitam tanpa pengawalan.
“Harun tidak disembunyikan,” tegas Hilda. Ada juga informasi yang menyebut Harun datang ke rumah hilda pada tengah malam beberapa waktu lalu menggunakan sepeda motor. Hilda heran dengan kabar ini. “Dia tidak lancar bawa sepeda motor,” imbuhnya.
Dia mempersilakan aparat keamanan membongkar CCTV yang terpasang di dalam rumahnya. atau, melakukan peng geledahan. “Di dalam lemari dan di mana saja bisa diperiksa. Tidak masalah,” tantang Hilda. Hilda pun berharap suaminya lekas menyerahkan diri ke polisi ataupun KPK.
Pelarian Harun justru membuat cemas pihak keluarga. “Kalau seperti ini, dia akan merugikan dirinya sendiri. Belum lagi kita dari pihak keluarga pastinya cemas dan gelisah,” imbuhnya.
Baca juga : Harun Masiku Ada di LN Sebelum OTT, KPK Bakal Masukkan dalam DPO
Dari pihak polisi, mengaku sudah mencari Harun sampai ke rumah Hilda. Hasilnya, nihil. “Anggota polisi ada di sana. Sudah ke rumahnya. Belum ada,” ujar Karopenmas Divisi humas Pol ri Brigjen Pol Argo Yuwono, di Bareskrim Polri, kemarin.
Argo menuturkan, polisi masih melacak keberadaan Harun. Termasuk, soal kabar keberadaan di Indonesia. Selain itu, polisi juga telah berkoordinasi dengan Imigrasi. “Kita masih menunggu tim masih bekerja. Jangan sampai terkendala,” tegas Argo.
Yasonna belum berkomentar lain soal ini. Sebelumnya, dia terlibat begitu keukeuh dan yakin Harun tidak ada Indonesia. “Pokoknya belum di Indonesia,” ucapnya, 16 Januari lalu.
Politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean, menuding, pengakuan Yasonna itu sebagai indikasi kebohongan publik yang dilakukan oknum pejabat. “Pengakuan ini menjadi skandal baru soal integritas pejabat dan kebohongan publik. Menkumham Yasona bahan berkeras bahwa Harun masih di luar,” cuit Ferdinand di akun twitter nya, @Ferdinandhaean2, kemarin.
“Setelah keyakinannya tentang keberadaan Harun Masiku teryata salah, apakah Yasona akan mundur? @Kemenkumham_RI,” sindirnya.
Baca juga : Persija Jakarta Gelar Latihan Perdana Pekan Depan
Sementara Ketua KPK, Firli Bahuri, menyatakan, Harun telah ditetapkan sebagai buronan dan namanya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). “(Harun DPO), Sudah sudah. Belum lama, saya tidak tahu persis (kapannya) tapi sudah, yang pasti sudah (DPO),” kata Firli.
Dia menyebut, komisinya terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan aparat terkait untuk memburu harun. Selain itu, Firli mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan Harun Masiku untuk melaporkannya ke KPK. “Sampai hari ini kita masih terus ber u saha bekerja keras untuk melakukan penangkapan,” ucapnya.
Dia pun meminta ke pihak yang tahu keberadaan Harun untuk mengabarkan ke KPK. “Kalau anda tahu, kasih tahu saya. nanti saya tangkap,” ucap Firli.
Firli memastikan, tim penyidik bakal menelusuri setiap informasi berkaitan dengan keberadaan Harun. Termasuk informasi yang menyebut Harun telah kembali ke Indonesia pada 7 Januari 2020 dan sempat terlihat di Gowa, Sulawesi Selatan.
“Kita akan telusuri, kita akan terima apa pun informasinya dan tentu akan kita lakukan kroscek atas kebenaran seluruh informasi. Yang pasti adalah kami sungguh-sungguh berharap sumbangsih informasi dari seluruh rekan rekan, seluruh anak bangsa, bahwa negara ini harus bebas dari korupsi,” tegasnya. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya