Dark/Light Mode

Dipastikan Airlangga di Seminar Jurnalisme Profesional Untuk Bangsa

Resesi Ekonomi Tak Jadi Datang

Selasa, 4 Februari 2020 06:40 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan penjelasan soal perekonomian Indonesia dan dunia di Seminar Jurnalisme Profesional Untuk Bangsa di Wisma Antara, Senin (3/2). (Foto: Mohamad Qori/RM)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan penjelasan soal perekonomian Indonesia dan dunia di Seminar Jurnalisme Profesional Untuk Bangsa di Wisma Antara, Senin (3/2). (Foto: Mohamad Qori/RM)

 Sebelumnya 
Mime kemudian dibangunkan Suryopratomo, wartawan senior yang menjadi moderator acara itu. Sebab, kursi yang diduduki Mime mau ditempati Airlangga. Gelak tawa hadirin pun pecah.

Airlangga kemudian naik panggung. Dia mengawali pemaparannya dengan kabar gembira. Dengan tenang, ia mengatakan, resesi ekonomi masih jauh dan tak jadi datang ke Indonesia. Kabar itu dikuatkan dari hasil pertemuan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, akhir bulan lalu.

Politisi Golkar itu menyebut, hampir seluruh perwakilan negara yang hadir dalam pertemuan tersebut optimis atas perkembangan perekonomian di negara masing-masing, termasuk Indonesia.

“Amerika masih positif, kemudian juga di Eropa dan ketegangan yang terjadi di Middle East, tidak sedalam yang diperkirakan,” ujar Airlangga.

Baca juga : Dipastikan Resmi Beroperasi Bulan Depan, Dirut KAI Tinjau Kesiapan Jalur Reaktivasi Cibatu-Garut

Bahkan, terang dia, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi di negara maju dan negara berkembang masih di atas perekonomian dunia. ASEAN juga mendapat sorotan dalam pertemuan tersebut. Sebab disebut memiliki kondisi ekonomi dan politik yang relatif stabil.

“ASEAN dinilai bisa stabil karena Indonesia sangat humble, sebagai market besar dan sangat toleran sehingga bisa menjaga situasi di Asean,” lanjutnya.

Kondisi itu, diyakini akan terus membaik. Apalagi Indonesia tengah mengupayakan transformasi ekonomi, melalui penyederhanaan regulasi di berbagai sektor. Menurutnya, saat ini adalah momentum yang tepat dilakukannya transformasi ekonomi. Sebab, sejak Letter of Intent (LoI) IMF yang diteken Presiden Soeharto saat Indonesia dilanda krisis moneter, belum ada reformasi struktural.

“Oleh karena itu, di periode Presiden Joko Widodo kedua ini, yang pertama dilakukan transformasi ekonomi melalui Omnibus Law,” jelas Airlangga.

Baca juga : Gamelan dan Tari Bali Hibur Profesional Muda Washington DC

Draf Omnibus Law ini akan diserahkan Pemerintah ke DPR, pekan ini. Ia membantah tudingan yang menyebutkan draf Omnibus Law disiapkan secara sembunyi-sembunyi. “Kajian akademis, tentu melibatkan perguruan tinggi. Tebalnya 2.500 halaman. Omnibus Law ini ada 170 pasal dan 15 bab,” ungkapnya.

Airlangga kemudian bicara pertumbuhan ekonomi. Dia yakin, Indonesia mampu melampaui 6 persen jika melirik Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terkait dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ada 223 proyek yang diperkirakan punya nilai investasi mencapai Rp 4.183 triliun.

“Untuk kita mendorong perekonomian rata-rata 6 persen, kita butuh investasi sebesar 7 persen atau setara Rp 2.300 triliun. Jadi pengembangan PSN atau kerja sama privat dan pemerintah (KPBU) itu diperlukan,” tandasnya.

Namun, deretan optimisme itu kini harus diuji wabah virus corona yang datang mendadak dan tiba-tiba. “Kalau kita melihat stock market di China, sudah drop 9 persen. Oil 20 persen. Itu jumlahnya besar. Kita juga lihat seberapa besar efeknya ke sektor tourisme,” tutur Airlangga.

Baca juga : Ini Suasana Latihan Perdana Timnas Indonesia U-19 Bareng Shin Tae Yong

Sektor tourisme atau pariwisata, menurutnya, yang pertama terpukul oleh virus corona. Dampak ke sektor lain adalah industri makan minum (mamin). Beruntung, impor mamin Indonesia tidak didominasi dari China.

“Kita aman,” tutup Airlangga menenangkan dan membahagiakan. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.