Dark/Light Mode

Rapid Test Masih Terbatas, Prioritas untuk Pasien Gejala Berat Covid-19

Rabu, 25 Maret 2020 14:54 WIB
Rapid test kit (Foto: klikdokter.com)
Rapid test kit (Foto: klikdokter.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rapid test atau tes cepat pemeriksaan Virus Corona masih dilakukan terbatas. Rapid test diprioritaskan bagi warga yang memang telah memiliki gejala dan pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.

Hal itu disampaikan Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Safrizal, dalam konferensi pers, di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (25/3). “Rapid test kita masih terbatas, jadi bukan berarti penduduk yang tidak ada gejala harus melakukan rapid test,” ujar Safrizal.

Baca juga : Ada Usul, 50 Persen Gaji DPR Dipotong untuk Penanganan Covid-19

Oleh karenanya, dia meminta masyarakat bisa memahami kondisinya masing-masing sebelum meminta untuk dilakukan rapid test. “Yang akan melakukan rapid test pertama adalah orang-orang yang masuk ke dalam long list dan melakukan kontak dekat dengan pasien positif Covid-19,” katanya melanjutkan.

Safrizal juga mengimbau agar masyarakat yang hanya memiliki gejala ringan hingga sedang untuk dirujuk ke rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 terlebih dulu. “Rapid test dikategorikan berbagai macam, yaitu orang yang dicurigai (positif Covid-19). Sementara yang lain yang memiliki gejala ringan dan sedang bisa dilakukan tes di rumah sakit rujukan,” katanya.

Baca juga : Daripada Rapid Test, Sebaiknya DPR Bahas Aturan Agar Pasien Covid-19 Dapat Dibiayai BPJS

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengemukakan, pemerintah sudah mendistribusikan 125 ribu rapid test kit ke 34 provinsi. Pemeriksaan cepat pertama dilakukan untuk orang yang sempat melakukan kontak terdekat dengan kasus positif, kemudian untuk petugas kesehatan yang terlibat dalam layanan langsung Covid-19.

Namun, apabila alat tes cepat yang datang kembali sudah cukup banyak, maka akan dilakukan pemeriksaan berbasis kewilayahan. "Pelaksanaan tes cepat akan didesentralisasikan ke fasilitas-fasilitas kesehatan yang terdapat di wilayah tersebut, seperti puskesmas, laboratorium daerah, rumah sakit pemerintah dan daerah," kata Yuri. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.