Dark/Light Mode

Diusir Dari Tempat Kos Karena Dianggap Membawa Virus

Kasihan, Tim Medis Corona Seharusnya Dipuji Dan Dimanja

Kamis, 26 Maret 2020 11:38 WIB
Foto: Twitter @Hilmi28
Foto: Twitter @Hilmi28

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasihan nasib para tim medis, perawat dan dokter yang mengurus pasien yang positif terkena virus corona. Sudah bertaruh nyawa, masih saja ada yang memperlakuan mereka tak mengenakkan. Mereka diusir dari tempat kos.

Adanya perlakuan dan stigma negatif terhadap tim medis diungkapkan Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Harif Fadhilah, kemarin. Kejadiannya menimpa perawat di RS Persahabatan.

Dikatakan Harif, para perawat dan tim medis dianggap sebagai pembawa virus corona. Mereka tidak dibolehkan kembali ke kos oleh pemiliknya. Terpaksa, para tim medis harus tinggal di rumah sakit. 

“Ada teman-temannya tidak kos lagi di sana, di tempat kosnya. Karena setelah diketahui rumah sakit tempat bekerjanya tempat rujukan pasien COVID-19. Mereka sekarang, saya sudah tanya mereka, tinggalnya di rumah sakit dulu,” katanya.

Baca juga : WNI Diimbau Tidak Panik

“Sementara dan pihak manajemen rumah sakit sedang berusaha mencarikan tempat tinggal yang layak untuk mereka bisa transit,” imbuh Harif.

Dia mengakui, untuk sementara ini laporan stigma perawat sebagai pembawa virus corona tersebut baru dari para perawat di RS Persahabatan. Sedangkan untuk perawat di rumah sakit rujukan lainnya, belum ada laporan secara langsung kepada Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Kabar ini langsung viral di media sosial. Pro kontra di antara para warganet pun tak terelak-kan. @noyadjeki mengaku miris dengan peristiwa pengusiran terhadap perawat rumah sakit. Kata dia, sebagai orang yang bekerja meninggalkan keluarga untuk mempertaruhkan nyawa sungguh kondisi yang sangat miris. 

Dia meminta pemerintah melakukan tindakan segera. Sebab, kata dia, pembiaran terhadap kasus ini bisa mengganggu psikis para perawat pasien corona. Ujungnya, pelayanan mereka terhadap pasien COVID-19 tidak maksimal. “Bagusnya mereka disediakan penginapan,” katanya.

Baca juga : China Diserang Virus Corona, RS Hassan Sadikin Siaga

Kesedihan serupa dirasakan @Galih_Raka17. Dia prihatin dangan pengusiran perawat tersebut. “Semoga segera mendapatkan solusi yang terbaik buat perawat yang diusir dari kos tempat tinggal sebelumnya.”

@TaufikMarhaban dengan keras mengecam tindakan pengusiran terhadap tim medis. Hal ini, kata dia, memperlihatkan tingkat keegoisan se-bagian masyarakat Indonesia. “Egoisnya melebihi segalanya.”

@AzharMatang juga sama. Dia merasa kasihan dengan nasib perawat yang diusir. “Semoga ada solusi jitu dari @KemenkesRI. Kita seperti tidak siap aja menghadapi musibah ini.”

Simpati berlebih ditumpahkan @cicaaann. Kata dia, kepada warga dan pemilik kost yang melakukan pengusiran perawat, Kalau sakit tidak perlu ke rumah sakit. Dia menyarankan pihak rumah sakit menolak kedatangan para pengusir perawat dan tim medis yang menangani virus corona.“Tolak aja. Bilang jangan ke sini. Di sini sumber virus. Banyak orang guoblok cuuuu makin ke sinii,” kata dia, kesal.

Baca juga : Pratama Persadha : Sebaiknya Tidak Langsung Diharamkan

“Semoga warga yang nolak para perawat pasien covid-19, ntar pada dirawat di RSUP Persahabatan,” timpal @didi_armayanto.

Kesedihan juga dirasakan @echoFiR. Namun, dia tidak bisa menyalahkan pemilik kos. Sebagai pemilik rumah, kata dia, pemilik kos berhak memilih mana yang terbaik untuk dirinya dan penghuni kost lainnya.

“Pemilik kost mungkin melihat daripada ada risiko atau bisa juga dari laporan-laporan penghuni kost lain yang tidak nyaman. Lebih disosial-isasikan aja tentang corona ini,” kata @echoFiR menduga-duga. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.