Dark/Light Mode

Rame-rame Minta Dites Corona

Wajar, Rakyat Pengen Tenang

Kamis, 26 Maret 2020 07:53 WIB
Ilustrasi test corona. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi test corona. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beberapa jam setelah dibuka, rumah sakit darurat untuk wabah virus corona (Covid-19) di Wisma Atlet Kemayoran langsung diserbu rakyat. Antrean panjang mengular sampai ke jalan. Mereka maksa-maksa minta dites corona.

Banyak yang menyesalkan kejadian tersebut, tapi ada juga yang menganggap wajar, karena saat ini rakyat pengen kepastian soal kesehatannya. Apakah sudah terpapar corona atau negatif corona.

Senin (23/3) sore, rumah sakit darurat ini mulai beroperasi. Satu jam setelah resmi dibuka, atau ba’da Magrib, masyarakat berdatangan di depan gerbang. Namun sayangnya merekat ak bisa masuk sehingga menyebabkan antrean yang agak panjang.

Sampai pukul 10 malam, antrean panjang masih terlihat. Mereka yang mengantre ini datang dari berbagai macam status. Ada yang sudah positif virus corona dan akan menjalani perawatan. Ada juga yang masih pasien dalam pengawasan (PDP) dan akan menjalani tes swab.

Kemarin, antrean di depan gerbang sudah tidak terlihat. Tak jauh dari sana, berdiri tenda untuk pos keamanan yang dijaga oleh petugas berseragam tentara. Setiap mobil yang akan masuk dicek lebih dulu.

Baca juga : Perintah Jokowi Soal Rapid Test: Prioritaskan Tenaga Medis

Panglima Komando gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan, pengamanan di Wisma Atlet diperketat menyusul banyaknya pasien corona yang dirawat. “Khusus untuk Kemayoran, Senin kemarin, sudah saya infokan kepada Kapolda Metro dan Pangdam untuk tingkatkan pengamanan dan imbauan untuk tidak mendekat di Ring I,” kata Yudo, kemarin.

Terkait dengan percepatan penanganan corona, Yudo mengimbau masyarakat tetap berada di rumah. Aparat TNI/Polri sudah menyebarluaskan imbauan tersebut. “Saya lihat sudah diterapkan di seluruh wilayah oleh aparat TNI/Polri. Ini di komplek TNI AL Kelapa Gading setiap pagi dan malam ada patroli imbauan itu,” ujar dia.

Yudo menambahkan, peralatan medis dan alat pelindung diri (APD) yang diperlukan untuk perawatan pasien corona di RS Darurat Wisma Atlet sudah mencukupi. Hanya perlu penyempurnaan saja karena memang sebelumnya bukan merupakan rumah sakit.

“Belum sempurna sesuai dengan standar karena butuh waktu untuk mengubah wisma menjadi RSD infeksi Covid-19,” kata Yudo.

Jubir Pemerintah untuk corona, Achmad Yurianto mengakui, banyak pasien yang berdatangan ke Wisma Atlet. Sampai Selasa sore ada 102 orang. Sebanyak 71 orang di antaranya dirawat dan 31 orang tidak perlu dirawat. “Secara umum kondisi mereka sakit ringan dan sedang,” ujar Yuri, Selasa (24/3).

Baca juga : Anggota DPR Ini Setuju Tes Corona Diprioritaskan Untuk Rakyat

Menurut Yuri, dari awal, RS darurat ini diperuntukkan untuk karantina. Pasien yang berada di RS darurat tersebut adalah pasien yang dipastikan tidak mungkin dilakukan isolasi diri di rumah atau pasien yang membutuhkan layanan monitoring secara intensif dari tim kesehatan.

Ia juga menambahkan, yang paling utama dalam pengelolaan pencegahan dan pengendalian corona adalah dengan menjaga jarak fisik satu sama lain. Dengan melakukan ini, diharapkan dapat mempercepat pemutusan rantai penularan yang ada di masyarakat.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengakui, ada antrean panjang di pintu masuk Wisma Atlet. Kata dia, sejam setelah dibuka langsung masuk 30 pasien. Petugas melakukan penyaringan dulu karena ternyata tak setiap pasien rujukan RS bisa langsung dirawat di Wisma Atlet.

Menurut dia, pemerintah akan melakukan distribusi pasien ke berbagai rumah sakit berdasarkan derajat kondisi pasien. Bagi pasien yang positif namun masih sehat, pemerintah berharap mereka melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Sementara, pasien positif yang kondisinya parah akan dirujuk ke RS Wisma Atlet. “Pasien yang memang parah sekali masuk RS Pertamina Jaya atau ke RS rujukan lainnya. Jadi ada tahapan tahapan,” ungkapnya.

Baca juga : Cegah Penularan Corona, Ruang Pemeriksaan KPK Disekat

Ia berharap pemearintah daerah menduplikasi RS Wisma Atlet sebagai RS darurat corona. Arya menambahkan, diperintahkan mencari tempat yang memungkinkan untuk dijadikan RS Darurat untuk menampung banyak pasien positif virus corona.

“Di Semarang, Bandung, Surabaya, kami sudah disuruh mencari tempat yang bisa menampung banyak orang. kemungkinan asrama haji atau tempat-tempat di beberapa provinsi untuk pembuatan RS darurat,” kata Arya.

Antrean yang mengular di Wisma Atlet ini menjadi perhatian warganet. “Buat apa ada upacara peresmian dan sidak2an kalau pas pelaksanaan jadinya gini juga,” cuit @elisa_jkt.

Sementara mantan Ketua DPR Marzuki Alie menganggap hal tersebut sebagai hal yang wajar karena masyarakat ingin memastikan kesehatannya. ia berharap pemerintah lebih responsif. “Semoga @KemenkesRI memahami situasi yang dihadapi masyarakat,” kicau @marzukialie_MA.

Sementara itu, Total kasus positif virus corona di indonesia per kemarin berjumlah 790. Atau naik 105 kasus dibanding hari sebelumnya, yang tercatat 685 kasus. Sementara jumlah kasus meninggal dunia dilaporkan berjumlah 58. Atau naik tiga angka dibanding hari sebelumnya, yang berada di angka 55. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.