Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Corona Renggut 399 Nyawa

Pasien Makin Banyak, Dokter Makin Kurang

Selasa, 14 April 2020 06:28 WIB
Ilustasi : Istimewa
Ilustasi : Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Lonjakan kasus corona di tanah air makin mengkhawatirkan. Tiap hari, masyarakat yang dinyatakan positif corona makin banyak. Ironisnya, di saat pasien corona makin banyak, para dokter justru makin berkurang.

Juru Bicara Pemerintah khusus penanganan corona atau Covid-19, Achmad Yurianto merinci, sampai kemarin kasus positif bertambah 316 menjadi 4.557 kasus. Yang meninggal dunia bertambah 26 menjadi 399 orang. Yang sembuh bertambah 21 menjadi 380 orang. Persentase angka kematian dibanding dengan yang sembuh masih lebih besar: 8,75 persen untuk kematian dan 8,33 persen untuk yang sembuh.

“Dengan penambahan kasus ini membuktikan bahwa penyebaran Covid-19 ini dari orang ke orang masih terjadi. Maka, sekali lagi kami sampaikan, sebaiknya tetap di rumah,” imbuh Yuri.

Angka kematian pasien corona dari kalangan tenaga medis juga terus bertambah. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan dua anggotanya meninggal karena terpapar Covid-19. Kedua dokter tersebut adalah Soekotjo Soerodiwirio yang sudah lama dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung, dan Sudadi Hirawan yang ditangani di RS Persahabatan Jakarta.

Baca juga : Railink Stop Sementara KA Bandara Soetta Dan Kualanamu

Humas IDI, Halik Malik mengungkapkan, pihaknya sangat kehilangan kedua dokter tersebut. Selain jam terbangnya sudah tinggi, keduanya juga berperan penting dalam perkembangan sejarah kedokteran di Indonesia. “Dua tokoh senior kedokteran yang wafat ini adalah perintis di bidang keilmuan masing-masing. kami dari profesi dokter kembali kehilangan tokoh penting dalam perjalanan sejarah kedokteran di Indonesia,” tuturnya.

Dengan penambahan 2 kasus, maka sampai saat ini tercatat sudah ada 28 dok ter yang wafat karena Covid-19. Ke-28 dokter yang wafat itu adalah: 1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (GB Fk UGM), 2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (GB FkM UI), 3. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat), 4. dr. Exsenveny Lalopua, M.kes (Dinkes Kota Bandung), 5. dr. Hadio Ali K, Sp.S (Perdossi DKI Jakarta, IDI Jaksel), 6. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor), 7. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-kL (IDI Bekasi), 8. dr. Laurentius Panggabean, Sp.Kj (RSJ dr. Soeharto Herdjan, IDI Jaktim), 9. dr. Ucok Martin Sp. P (Dosen Fk USU, IDI Medan), 10. dr. Efrizal Syamsudin, MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan, IDI Cabang Prabumulih).

11. dr. Ratih Pur warini, MSi (IDI Jakarta Timur), 12. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS di RSAL Mintohardjo. (IDI Jakpus), 13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru Besar Epidemiologi FkM UI), 14. Dr. Bernadetta Tuwsnakotta Sp (IDI Makassar), 15. DR.Dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) Meninggal di RS Persahabatan (IDI Jaksel), 16. Dr Ketty di RS Medistra (IDI Tangsel), 17. Dr. Heru S. meninggal di RSPP (IDI Jaksel), 18. Dr. Wahyu Hidayat, SpTHT meninggal di RS Pelni (IDI Kab. Bekasi), 19. Dr. Naek L. Tobing, SpKJ meninggal di RSPP Jakarta (IDI Jakarta Selatan), 20. Dr. Karnely Herlena meninggal di RS Fatmawati (IDI Depok).

21 Dr. Soekotjo Soerodiwirio SpRad (Dosen FK Unpad, IDI Bandung), 22. Dr. Sudadi, Mkk, SpOK (Dosen Fk UI, IDI Jakarta), 23. drg. Umi Susana Widjaja, 24. drg. Yuniarto Budi Santosa, 25. drg. Amutavia P. Artsianti, 26. drg. Roselani Widajati Odang, 27. drg. Gunawan Oentaryo, 28. drg. Anna Herlina Ratnasar.

Baca juga : Perangi Corona, Korni Minta Pemerintah Perbanyak Pasokan APD

Kata Halik, IDI langsung membuat tim khusus untuk mengungkap penyebab para dokter terpapar Covid-19. “PB IDI sudah membentuk tim audit untuk menelusuri secara lengkap kematian dokter terkait Covid-19. Secara bersamaan PB IDI juga melakukan advokasi secara berjenjang agar tidak ada lagi tenaga medis yang menjadi korban di tengah Pandemi Covid-19,” katanya.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo membeberkan, saat ini Indonesia kekurangan dokter untuk menanga ni pasien terdampak virus corona. “Kekurangan dokter sudah mulai dirasakan di beberapa tempat yang pasiennya banyak,” katanya, kemarin.

Untungnya, kekhawatiran itu terobati dengan adanya 18 ribu relawan tenaga medis yang telah mendaftar. Mereka terdiri dari dokter, perawat, hingga petugas laboratorium. Doni mengapresiasi tenaga medis yang menja di garda terdepan penanganan virus corona di Tanah Air.

Eks Danjen Kopassus ini menilai, tenaga medis layak mendapat apresiasi dari seluruh elemen bangsa. Sehingga diharapkan dapat memicu semangat dokter maupun perawat yang telah mengabadikan jasanya kepada negara. “Perlunya kita memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para dokter, para perawat, dan tenaga kesehatan lainnya,” pungkasnya.

Baca juga : Hasil Sidak Mentan, Pasokan Daging Aman Hingga Lebaran

Sementara itu, dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Joko Widodo meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatur penempatan pasien positif Covid-19. Jangan semua pasien positif virus corona dirawat di rumah sakit.

Jokowi menyebut, hanya pasien positif yang memerlukan perawatan intensif lah yang dirawat di rumah sakit. Sementara pasien positif dengan gejala ringan dan sedang bisa dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, atau melakukan isolasi mandiri di rumah.

Presiden juga memerintahkan jajarannya memperluas dan meningkatkan kapasitas tes PCR (polymerase chain reaction). Perluasan kemampuan tes PCR itu diharapkan dapat mengurangi beban laboratorium di zona merah sebagai pusat penyebaran Covid-19. “Tes PCR sampai hari ini juga sudah menjangkau 26.500 tes. Ini juga lompatan yang baik, tapi saya ingin setiap hari paling tidak kita bisa mengetes lebih dari 10 ribu,” ujar Jokowi.

Adanya tambahan 18 unit alat tes PCR ditargetkan mampu meningkatkan kemampuan tes Covid-19 di Indonesia. Bila satu unit alat tes PCR mampu melakukan 500 pemeriksaan per hari, 18 unit diharapkan mampu melakukan 9.000 tes per harinya. “Ini sangat baik,” kata Presiden Jokowi. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.