Dark/Light Mode

Rawat Pasien Corona, Dokter Wafat

Ini Baru Mati Syahid

Senin, 23 Maret 2020 08:38 WIB
Tim medis Indonesia yang sedang berjuang membantu pasien corona. (Foto: Antara)
Tim medis Indonesia yang sedang berjuang membantu pasien corona. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Korban virus corona tidak hanya masyarakat umum. Dokter juga ikut kena. Sejak virus itu merebak di indonesia, sudah 6 dokter dikabarkan meninggal dunia. Mereka adalah pahlawan di garda terdepan melawan virus mematikan itu. Kita doakan semoga mereka mati syahid.

Dalam 3 hari terakhir saja, Indonesia kehilangan 1 dokter perhari. Total, sudah 3 dokter meninggal sejak Jumat (20/3). Mulanya, kabar duka ketiga dokter ini diketahui dari pesan berantai.

Pertama, dokter spesialis bedah, Djoko Judodjoko. Dokter yang ber status purnawirawan kolonel di cabang kesehatan militer itu, dilaporkan mengembuskan napas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat lalu (20/3).

Sabtu (21/3), giliran dokter spesialis THT, Adi Mirsa Putra, yang menghadap sang khalik. Dia di kabarkan masuk kategori pasien dengan pengawasan (PDP) dan mendapat perawatan Covid-19 di RSUP Persahabatan.

Baca juga : Cegah Penyebaran Corona, PSSI Ikuti Instruksi Pemerintah

Kemarin, dokter spesialis saraf, Hadio Ali Khazatsin, yang wafat. Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Premier Bintaro ini masih tergolong muda. Usianya 34 tahun.

Sekjen Pengurus Besar Ikatan Dokter indonesia (IDI), Adib Khumaidi, membenarkan kabar tersebut. bahkan, dari informasi yang diterima IDI, dokter yang meninggal dua kali lipat lebih banyak. bukan 3, tapi 6 orang. Tiga lagi adalah Ucok Martin, Laurentius, dan Toni D Silitonga. Yang terakhir ada 3. Tapi, secara total sejak awal mulai ada kasus Covid-19, itu ada 6,” kata Adib Khumaidi, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan apakah keenam dokter tersebut positif Covid-19 atau tidak. Sebab, hingga tadi malam, pihaknya belum mendapatkan informasi secara resmi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) atau Jubir Pemerintah untuk Covid-19, terkait hasil tes corona 6 dokter tersebut.

“Apakah positif hasil pemeriksaan swabnya? Kami belum dapat hasil resminya itu. Yang kami dapatkan hanya laporan memang ada dugaan ke arah Covid-19,” lanjutnya.

Baca juga : Diduga Terpapar Corona, Tiga Dokter Meninggal Dunia

IDI berharap, pemerintah dapat merilis data hasil tes Covid-19 keenam dokter tersebut. Agar para dokter lain bisa lebih meningkatkan kewaspadaannya. Selain dokter, beberapa perawat juga gugur akibat serangan virus corona.

Namun, hingga tadi malam, belum ada data yang pasti terkait jumlah korbannya. Jumlahnya masih simpang siur. “IDI juga memerlukan data itu, supaya kita menyampaikan kepada teman sejawat untuk lebih menjaga dengan alat Proteksi diri (APD) dan daya tahan tubuhnya. Supaya jangan ada teman kami yang jadi korban lagi,” harapnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyampaikan rasa keprihatinan dan duka mendalam kepada sejumlah tenaga kesehatan yang menjadi korban keganasan corona.

Namun, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes ini belum dapat memastikan apakah benar beberapa tenaga medis yang meninggal itu positif corona atau karena pengaruh penyakit lainnya. “Saya masih menunggu resume medis dari dokter yang merawat,” ujar Yuri, saat dikontak tadi malam.

Baca juga : Tangani Pasien Corona, RSPI Sulianti Saroso Butuh Tambahan Tenaga Medis

Meskipun saat ini tenaga medis sangat rawan terpapar virus corona, profesi ini sangat mulia. Dalam Islam, menurut Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, akan mendapatkan pahala Syahid.

Ada banyak hadits yang bisa dijadikan rujukan. Seperti hadits yang menjelaskan tentang janji allah kepada orang-orang yang ikut membantu mengatasi kesulitan sesama. “Siapa saja yang melapangkan hidup orang, maka Allah akan melapangkan hidupnya di dunia dan di akhirat,” kata Anwar Abbas, mengutip salah satu hadits shahih.

Dari hadits itu, lanjut dia, dapat disimpulkan bahwa jika ada dokter yang meninggal karena melaksanakan tugasnya membantu dan melapangkan hidup orang lain. bisa mendapatkan ganjaran pahala berlipat-lipat.

“Dalam hadis yang lain dikatakan, siapa saja yang mati karena menolong orang lain maka dia mati syahid dan husnul khotimah,” lanjut tokoh Muhammadiyah ini. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.