Dark/Light Mode

Apindo: Vaksin Virus Corona Belum Ada

Minggu, 19 April 2020 05:41 WIB
Apindo: Vaksin Virus Corona Belum Ada

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mengatakan, pertumbuhan ekonomi tergantung dari masa penyebaran virus corona. 

Dia justru khawatir masalah virus ini masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun. 

“Kita belum pernah menghadapi situasi seperti saat ini. Berbeda dengan krisis ekonomi 1998 dan 2008. Ketidakpastian yang ditimbulkan akibat virus corona ini membuat sulit diprediksi sampai di mana pertumbuhan ekonomi kita,” katanya kepada Rakyat Merdeka. 

Berbeda dengan krisis sebelumnya, kata Hariyadi, ini yang berhenti ekonomi dan aktivitas masyarakatnya. 

“Dulu kan yang rusak hanya ekonominya. Dikasih stimulus, cetak uang lebih banyak bisa beres. Sekarang orangnya juga ikutan sakit kan, disuruh di rumah, tidak ada aktivitas perekonomian yang bergerak,” jelasnya. 

Baca juga : Dismash Corona, Rogers Cup Ditunda

Meski begitu, Hariyadi yakin ekonomi Indonesia bisa kembali bangkit. Namun, yang menjadi masalah sampai saat ini belum ditemukan vaksin untuk menghentikan wabahnya. Karena pertumbuhan ekonomi itu butuh kepastian. 

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) ini juga menggambarkan bagaimana dahsyatnya corona meluluhlantakan industri yang selama ini digelutinya. 

Sepanjang Januari sampai April 2020, industri pariwisata kehilangan potensi pendapatan dari kunjungan wisatawan mancanegara sekitar 4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 62 triliun. 

Tingkat keterisian kamar hotel klasifikasi bintang rata-rata hanya 49,2 persen. Saat ini, tingkat hunian di hotel mendekati nihil. Demikian pula yang dialami oleh bisnis restoran. 

“Salah satu kelompok yang merasakan dampak terberat corona adalah pekerja di sektor pariwisata. Mereka cuti di luar tanggungan perusahaan,” ungkapnya. 

Baca juga : Jangan Biarkan Corona Meluas

Hariyadi meminta pemerintah lebih serius menangani wabah ini. Dia optimistis jika masa wabah telah berakhir, ekonomi bisa melesat. 

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengingatkan, Indonesia harus mengantisipasi dampak yang terjadi pasca pandemi virus corona atau Covid-19, khususnya di bidang ekonomi dan investasi. 

Karena, bidang ekonomi dan investasi mengalami tekanan yang cukup dalam akibat meluasnya virus corona di seluruh dunia. 

“Jangan sampai saat keadaan membaik, kita ketinggalan kereta. Harus diantisipasi dan dipersiapkan,” katanya. 

Menurutnya, para investor di seluruh dunia saat ini memang masih dalam status melihat keadaan dan menahan investasi. 

Baca juga : Rumah Sakit Khusus Corona Di Bali Resmi Dioperasikan

Dia juga melihat terjadi capital outflow yang cukup signifikan selama masa pandemi Covid-19. 

“Indonesia juga kena imbasnya. Tapi harus diingat ini juga terjadi di seluruh dunia,” ujarnya. 

Apalagi iklim investasi di Indonesia sebenarnya dilihat punya potensi karena fundamental ekonomi Indonesia yang bagus dan relatif stabil sebelum adanya Covid-19. 

“Soal investasi ini, kita harus siap. Jadi, ketika ekonomi membaik kita juga sudah mempunyai reformasi struktural yang baik juga,” jelasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.