Dark/Light Mode

3 Penumpang Positif Corona, Kemenhub Pastikan KRL Tetap Beroperasi

Selasa, 5 Mei 2020 22:09 WIB
Proses PCR di Stasiun Bekasi (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Proses PCR di Stasiun Bekasi (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Bogor-Jakarta dinyatakan positif Covid-19 dari hasil uji swab PCR yang dilakukan di stasiun Bogor. Namun, hal tersebut tidak membuat KRL berhenti beroperasi.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, Kemenhub terus memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di berbagai moda transportasi termasuk di KRL. Apalagi penularan Covid-19 bisa terjadi di mana saja. Kemenhub juga telah mengeluarkan Permenub Nomor 18/2020 yang telah mengatur operasional moda transportasi di masa pandemi, khususnya di daerah yang menjalankan PSBB.

"Seluruh upaya tersebut dilakukan agar tidak terjadi penularan dari orang-orang yang mungkin carrier Covid-19 tanpa gejala. Perlu dipahami bahwa penularan Covid-19 bisa terjadi di mana saja, tidak hanya di KRL," katanya, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Selasa (5/5).

Baca juga : Menhan Siap Borong Ventilator Bikinan Dalam Negeri

Menurutnya, Permenhub Nomor 18/2020 secara tegas telah menyatakan bahwa penumpang wajib menggunakan masker. Selain itu, petugas mengecek suhu tubuh penumpang.

Di 10 stasiun juga telah dipasang thermal scanner yang mampu mendeteksi suhu tubuh ratusan pengguna dalam waktu bersamaan. Selain itu, telah disediakan wastafel tambahan yang dipasang pada lokasi-lokasi yang sering dilalui pengguna KRL agar dapat digunakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum maupun sesudah naik KRL.

Selain di stasiun, di dalam gerbong KRL pun disediakan hand sanitizer. Semua ketentuan ini telah dilaksanakan dengan baik oleh KCI sebagai operator KRL. "Ada pun untuk kepadatan penumpang juga telah dikendalikan, dengan seoptimal mungkin menerapkan jaga jarak antarpenumpang. Caranya, seluruh kereta telah dilengkapi dengan marka pada bangku dan tempat duduk untuk mengaur posisi pengguna," ujarnya.

Baca juga : Naik Kereta Api Tut...Tut...Tut, Siapa Hendak Menjemput Maut

Adita menegaskan, KRL tetap boleh beroperasi namun dengan pembatasan penumpang yang ketat. KRL tidak dihentikan operasinya karena memperhatikan penumpang-penumpang yang sangat membutuhkannya.

Sementara itu, dari hasil evaluasi selama lebih dari 2 minggu sejak ditetapkan PSBB di DKI Jakarta, rata-rata jumlah penumpang harian KRL cenderung menurun. Pada jam sibuk pagi hingga pukul 08.00 WIB, jumlah penumpang pada semua lintas pelayanan mengalami penurunan dari 77.575 orang menjadi sekitar 55 ribu orang dengan total kapasitas angkut yang dibatasi maksimum 35 persen atau 60 penumpang per kereta.

"Pembatasan kapasitas tersebut mengakibatkan antrean pada beberapa stasiun yang relatif sempit namun berjalan dengan tertib jaga jarak dan dibantu oleh aparat keamanan," urainya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.