Dark/Light Mode

Presiden Minta Penyaluran Bansos dan Padat Karya Tunai Dipercepat

Rabu, 6 Mei 2020 16:20 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi minta penyaluran bantuan sosial dari pusat, daerah maupun dari dana desa, dan program padat karya tunai, minggu ini harus dipastikan sudah tersebar di lapangan. 

”Bansos biar diterima masyarakat, dan program padat karya juga sudah jalan di lapangan,” kata Presiden saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna, Rabu (6/05). 

Permintaan Presiden tersebut, didasari bahwa Covid-19 telah memukul perekonomian banyak negara, termasuk Indonesia. 

”Dari sisi suplai  indeks manufaktur Indonesia, (Purchasing Managers Index (PMI), red) pada April 2020 mengalami kontraksi terdalam dibandingkan negara lainnya di Asia,” imbuh Presiden. 

Menurut Presiden, Indonesia di level 27,5 persen lebih rendah dibandingkan Korea Selatan 41,6 persen, Malaysia 31,3 persen, Vietnam 32,7 persen, Filipina 31,6 persen. 

Baca juga : Dubes China Xiao Qian Sampaikan Selamat Berpuasa Meski Telat

”Ini hati-hati mengenai indeks manufaktur Indonesia, agar juga dicarikan solusi dan jalan agar kontraksi ini bisa kita perbaiki,” katanya. 

Untuk itu, Presiden minta menteri-menteri di bidang ekonomi memperhatikan angka-angka yang telah disampaikan secara detail. 

”Mana saja sektor, sub sektor yang mengalami kontraksi paling dalam, dilihat secara detail dan dicarikan stimulusnya. Sehingga program stimulus ekonomi betul-betul harus dibuat dan harus tepat sasaran.  Serta bisa mulai merancang skenario ¬recovery pemulihan di setiap sektor,” tuturnya. 

Berdasarkan data yang dimilikinya, Presiden sampaikan ada beberapa sub sektor yang berkontribusi negatif terhadap pertumbuhan di kuartal satu 2020. 

”Pangan, tanaman pangan ini minus 0,31 persen hati-hati dengan angka ini. Sekali lagi, hati-hati dengan angka-angka ini. Tadi pangan minus 0,31 persen. Sekali lagi beberapa kali sudah saya sampaikan FAO memperingatkan terjadinya krisis pangan,” tegas Presiden. 

Baca juga : Muhadjir Minta Data Penerima Bansos Di Jakarta Diperbaiki

Di mana, Presiden sampaikan bahwa sektor pertanian harus digenjot agar berproduksi. Tapi sekali lagi juga dengan protokol kesehatan yang baik. 

”Angkutan udara minus 0,08 persen, pertambangan minyak, gas, panas bumi minus 0,08 persen. Industri barang, logam, komputer minus 0,07 persen. Penyediaan akomodasi minus 0,03 persen. Industri mesin dan perlengkapan minus 0,03 persen,” ungkap Presiden. 

Begitu juga, dengan angka dari sisi demand, sisi permintaan. Ia menambahkan bahwa angka inflasi pada April 2020 tercatat 0,08 persen, sangat rendah bila dibandingkan pada periode bulan Ramadan pada tahun-tahun sebelumnya. 

”Dari sisi pengeluaran saya mencatat konsumsi rumah tangga sebesar 2,84 persen dan pengeluaran pemerintah 37,4 persen menjadi lokomotif pertumbuhan,” imbuhnya. 

Kepala Negara juga minta untuk dilihat konsumsi untuk Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT), yang mengalami kontraksi sampai minus 4,91 persen. 

Baca juga : BRI Salurkan Bantuan Sosial Tunai Ke 528 Ribu Keluarga

”Ini betul-betul dilihat secara detail, yang konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga ini, dilihat,” tandasnya. [KPJ]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.