Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini Catatan Rinci BI Soal Indikator Stabilitas Rupiah

Jumat, 15 Mei 2020 21:09 WIB
Foto: blog.schoters.com
Foto: blog.schoters.com

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah kondisi perekonomian Indonesia akibat pandemi Covid-19, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik. 

Nilai tukar rupiah sejak 11-14 Mei 2020, pada Kamis (14/5) ditutup pada level Rp 14.840. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 7,83 persen, DXY1 naik ke level 100.47, dan Yield UST (US Treasury Note)2 10 tahun naik ke level 0,622 persen.

"Sementara pada Jumat (15/5), rupiah dibuka pada level Rp 14.850 per dolar AS, Yield SBN 10 tahun stabil pada 7,78 persen," terang Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, Jumat (15/5). 

Baca juga : DPR Dorong Penguatan Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

Untuk aliran modal asing (Minggu III Mei 2020), tercatat premi CDS (Credit Default Swaps)3 Indonesia 5 tahun turun ke 200,32 bps per 14 Mei 2020 dari 204,05 bps per 8 Mei 2020.

Berdasarkan data transaksi 11-14 Mei 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 4,17 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp 7,21 triliun, sementara jual neto di pasar saham sebesar Rp 3,04 triliun. Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 166,68 triliun.

"Begitu juga dengan inflasi 2020 yang dinilai terkendali dan berada pada sasaran inflasi," ucapnya.

Baca juga : Ini Catatan Komite II DPD Soal RUU Cipta Kerja

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II Mei 2020, perkembangan harga-harga pada bulan  Mei 2020 diprakirakan deflasi -0,04 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya. Sehingga inflasi secara tahun kalender sebesar 0,80 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 2,08 persen (yoy).

Penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain komoditas telur ayam ras (-0,09 persen), bawang putih (-0,05 persen), cabai merah (-0,04 persen), cabai rawit (-0,03 persen), emas perhiasan (-0,02 persen), kangkung dan bayam masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm). 

Komoditas utama yang menyumbang inflasi yaitu daging ayam ras (0,05 persen), bawang merah (0,03 persen), angkutan udara (0,03 persen), udang basah, ikan tongkol, jeruk dan air minum kemasan masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm). [DWI]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.