Dark/Light Mode

Siap Sambut New Normal

Ridwan Kamil : Ini Jangan Diartikan Relaksasi Atau Pelonggaran

Rabu, 27 Mei 2020 18:40 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Dok. Humas Pemprov Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Dok. Humas Pemprov Jabar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Provinsi Jawa Barat masuk dalam pelaksanaan New Normal sesuai analisa dan keputusan Pemerintah Pusat. Gubernur Jabar pun langsung menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama unsur Muspida seperti Kapolda Jabar, Pangdam III Siliwangi, dan unsur Muspida lembaga lainnya, siang tadi.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil, menyatakan bahwa Jabar siap masuk dalam penerapan Era New Normal.

"New Normal ini jadi istilahnya bukan pelonggaran, bukan relaksasi, istilahnya jadi adaptasi terhadap situasi yang baru. Nah, apa yang diadaptasi? Pelan-pelan bertahap kegiatan ekonomi akan dibuka tapi dengan cara baru," jelas Emil sapaan akrab Gubernur Jabar, di Mapolda Jabar, Rabu (27/5).

Dalam rakor ini, Gubernur menjelaskan bahwa penerapan New Normal ada protokolnya. "Ini sedang kami siapkan. Pertama, semua toko atau ekonomi harus bikin surat pernyataan bahwa dia siap mematuhi protokol baru di new normal, lalu siap diberi sanksi kalau melanggar," jelasnya.

Baca juga : PGN Siap Jalankan New Normal Pengelolaan Layanan Gas Bumi

Dikatakan bahwa dalam New Normal ini, intinya hanya terbagi dalam tiga kelompok. "Kelompoknya yakni menjaga jarak, harus higienis memakai masker, dan cuci tangan keluar masuk dari sebuah tempat," paparnya.

Untuk sosialisasi serta penindakan agar mendisiplinkan masyarakat, akan dikawal oleh TNI dan Polri. "Tadi dalam rakor Pa Kapolda dan Pa Pangdam III Siliwangi, selama 14 hari kedepan akan mengawal era new normal ini," terangnya.

Dilibatkannya TNI dan Polri, sesuai intruksi dari Presiden Jokowi. "Pak Presiden sudah memberikan tugas kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk memobilisasi TNI dan Polri di empat provinsi percobaan ini, jadi Alhamdulillah kita masuk kategori yang diberi kebaikan ini," jelasnya.

Untuk penerapan di Jabar, Gubernur Jabar sudah meminta kepada Pangdam dan Kapolda untuk melakukan simulasi-simulasi di pasar tradisional yang memang cenderung lebih repot.

Baca juga : Fadli Zon Sebut New Normal Bisa Jadi New Disaster

"Mungkin pasar tradisional bisa dilakukan simulasinya. Misalkan kemudian di toko dan di mana, nanti protokol ini masih dibahas seperti apa baiknya," jelasnya.

Untuk ibadah shalat di masjid, pihaknya bakal koordinasikan juga bersama Majelis Ulama Indonesia MUI dan Gugus Tugas Covid-19 Jabar.

"Ibadah nanti bagaimana, kami buat protokolernya. Nah kalau misalkan di masjid kapasitasnya 100 karena shafnya berdempetan sekarang berjarak maka dia harus 50 orang. Maka orang ke 51 wayahna tetap shalat di masjid tapi di rombongan shalat berjamaah ronde kedua, jadi bergantian," paparnya.

Dalam penerapan era New Normal ini, hal-hal yang menjadi normalitas baru itulah yang akan kita lakukan di daerah-daerah.

Baca juga : Sambut New Normal, BNI Optimalkan Layanan Transaksi Digital

"Seperti normalitas kegiatan peribadatan, kegiatan sosial, dan yang paling berat sedang kita siapkan adalah sekolah. Nah, itu belum bisa kami umumkan tapi kami lakukan persiapan untuk pesantren dan sekolah," jelasnya.

Untuk sekolah, Kang Emil menjelaskan simulasi di sekolah misalnya dengan 36 murid. "Karena sekolah itu kan rata-rata 36 anak per kelas, sekarang dengan normalitas baru jangan-jangan itu terlalu dekat kan. Itu harus kita pikirkan bagaimana mengaturnya," pungkasnya. [D.R]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.