Dark/Light Mode

Ngobrol Sejam Soal BUMN Di Istana

Adian Diistimewakan Jokowi

Sabtu, 13 Juni 2020 04:22 WIB
Adian Napitupulu saat bersama Presiden Jokowi. (Foto: net)
Adian Napitupulu saat bersama Presiden Jokowi. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi sangat mengistimewakan Adian Napitupulu. Kemarin, eks Gubernur DKI Jakarta itu mengundang Adian ke Istana. Mereka ngobrol empat mata selama satu jam soal BUMN.

Adian tiba di Kompleks Istana sekitar pukul 14.00. Mantan aktivis 98 ini datang sendiri dengan setelan rapi. Bawahan hitam dengan kemeja warna putih. 

Kemunculan Adian di kompleks Istana ini memang bikin penasaran. Ada apa kok datang mendadak? Staf Adian Napitupulu, Musyafur Rahman mengatakan, bosnya baru saja dipanggil Jokowi ke Istana Negara. Dalam agenda apa? Mustafa mengaku tidak tahu pasti. Hanya saja menurut protokoler agendanya internal. 

Dua jam berselang, Adian mengirimkan rilis kepada teman-teman wartawan soal pertemuannya dengan Jokowi. Dia bilang, selama satu jam lebih bicara empat mata dengan Jokowi. 

Baca juga : Ngobrol Empat Mata Bareng Jokowi di Istana, Adian Bahas Situasi Nasional dan Urusan BUMN

Apa yang dibahas? Menurut dia, ada dua hal yang dibicarakan dalam pertemuan itu. Pertama, soal situasi nasional pasca pembatasan sosial. 

Kedua, membahas soal adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di BUMN akhir akhir ini.

Politisi PDIP itu mengatakan, apa yang disampaikan antara lain soal skema aliran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke BUMN. Dia berharap, skema pemberian dana tidak menyalahi Peraturan Pemerintah (PP) No 23/2020. Dalam PP tersebut tidak dikenal istilah pinjaman negara. Yang ada adalah PMN atau Penyertaan Modal Negara.  "Jadi, bentuknya bukan utang atau talangan, tetapi penyertaan modal negara (PMN)," ucapnya.

Anggota DPR daerah pemilihan Kabupaten Bogor ini mengaku, gembira bisa menyampaikan berbagai masukan secara langsung kepada Jokowi. Apalagi Jokowi menanggapi dengan terbuka. Bahkan, ia mengaku, tak perlu mengubah gaya bicaranya. 

Baca juga : Ojol Ancam Demo Istana Jika Dilarang Angkut Penumpang

"Pak Jokowi menurut saya orang yang luar biasa. Itu semua masukan dicatat sendiri oleh beliau," katanya. Selain dua hal di atas, Adian juga mengundang Jokowi untuk meresmikan rumah sakit PENA 98 di Gunung Sindur, Bogor, dalam waktu dekat. 

Sehari sebelumnya, Adian melontarkan kritikan pedas kepada Kementerian BUMN. Kritikan tersebut dirangkai dalam artikel berjudul BUMN dan UMKM dalam Angka, Siapa Pahlawan Sesungguhnya? 

Isi tulisannya menyoroti antara lain utang BUMN yang lebih besar dari utang Malaysia, jajaran komisaris yang diisi para pensiunan atau orang tua, PHK di BUMN dan sebagainya. Satu yang paling disorot adalah soal dana talangan yang digelontorkan pemerintah untuk BUMN sebesar Rp 152 triliun. Dana ini adalah bagian dari anggaran PEN sebesar Rp 589 triliun. 

Kunjungan Adian ke Istana jadi pembicaraan warganet. Sebagian mengungkapkan pujian kepada Adian yang dianggap sebagai salah satu orang yang diistimewakan Jokowi. "Cocok nih jadi menteri," kata @firmandamopoli. Sebagian pengguna Twitter menebak-nebak deal di balik pertemuan tersebut. "Kayaknya dapat jatah komisaris," ujar @wadinug. 

Baca juga : Hadapi The New Normal, BUMN Siap Pulihkan Ekonomi

"Komisaris PLN cocok. Kalo ada yg protes tagihan PLN biar dia yang jawab," ujar @sukamtoato. "Calon direktur PLN pastinya," ujar @koelikabel. 

Ada juga yang mengungkapkan rasa heran. Orang seperti Adian saat mengkritik langsung dipanggil ke Istana. Tapi orang yang bukan lingkaran penguasa saar mengkritik malah dipanggil ke  kantor polisi. "Rakyat yang mengritik dijemput aparat," ujar @jhonamerah. “Demokrasi hanya dibibir," ujarnya @dahutabarat1. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.