Dark/Light Mode

Menko PMK: Kepatuhan Jadi Kunci Agar Kasus Covid-19 di Surabaya Terkendali

Kamis, 25 Juni 2020 16:45 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (Foto: Istimewa)
Menko PMK Muhadjir Effendy (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau penerapan protokol penanganan Covid-19 di Pasar Genteng Baru dan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/6). Dalam peninjauannya di Pasar Genteng Baru, Muhadjir mengecek ketersediaan perlengkapan protokol Covid-19 di sana. 

Secara umum, Muhadjir menilai, protokol kesehatan di Pasar Genteng Baru sudah bagus. Hal tersebut ditandai dengan tersedianya tempat cuci tangan, serta adanya sekat pembatas antara penjual dengan pembeli. Namun, masih ada beberapa protokol kesehatan yang perlu ditingkatkan lagi. Salah satunya adalah jaga jarak antara penjual dan pembeli saat bertransaksi jual beli.

"Jadi jaga jarak baik antara pembeli dan penjual dan antara pembeli itu yang harus didisiplinkan. Tapi kalau protokol dasar seperti sanitizer, cuci tangan sebelum masuk pasar, kemudian pakai masker, kelihatannya sudah dipatuhi. Dan itu sudah bagus, tinggal meningkatkan yang lain," ujarnya.

Baca juga : Khawatir Jadi Klaster Baru Covid, CFD Sudirman-Thamrin Bakal Disetop Lagi

Kata Muhadjir, tirai pembatas antara pembeli dan penjual di Pasar Genteng Baru masih perlu dilengkapi hingga ke seluruh penjual. Kemudian, perlu ada protokol ketat yang membatasi waktu berbelanja serta pengawasan sebelum masuk ke pasar agar tidak terjadi kerumunan dalam pasar.

Muhadjir meminta Risma serta pihak pengelola pasar agar bisa bekerja sama dengan TNI dan Polri dalam pengetatan pengawasan khususnya di pasar tradisional yang rentan menjadi tempat penularan Covid-19. "Pak Presiden menginstruksikan agar ada bantuan dari TNI dan Polri untuk ikut mengawasi pusat-pusat kepadatan warga terutama di wilayah tadi itu seperti pasar tradisional tadi," tuturnya.

Muhadjir meminta protokol di pasar tradisonal bisa dipatuhi oleh pengelola pasar, para penjual, serta para pembeli. Kepatuhan masyarakat, kata Menko Muhadjir, adalah kunci utama agar angka penularan Covid-19 di Kota Surabaya segera turun.

Baca juga : Merek Livehaf Bertahan Di Tengah Pandemi Covid-19

"Jadi kuncinya itu. Jadi kalau kita ingin Surabaya segera turun terutama angka fatalnya yang masih sangat tinggi, warga masyarakat Surabaya tidak menunggu diingatkan diawasi oleh aparat, tapi dengan kesadaran diri sendiri. Mari kita awasi diri kita sendiri-sendiri," tukasnya.

Pemerintah pusat, menurut Muhadjir, sangat menaruh perhatian pada Jawa Timur, khususnya Surabaya. Bahkan, hari ini Presiden Jokowi dengan didampingi Muhadjir serta para menteri dan kepala lembaga terkait turun langsung ke Kota Surabaya untuk berkomunikasi dengan Bupati, Wali Kota seluruh Jawa Timur.

"Untuk memastikan bahwa Jawa Timur siap untuk sungguh-sungguh memerangi Covid-19 ini segera menurunkan kasusnya dan menurunkan angka kematiannya terutama. Dan saya minta betul-betul Surabaya. Karena surabaya ini share kasusnya dan angka kematiannya untuk Jawa Timur paling tinggi," pungkasnya.

Baca juga : Penambahan Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Surabaya Baiknya Terapkan PSBB Lagi

Usai meninjau Pasar Genteng Baru, Muhadjir didampingi Risma berkunjung Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Di sana, Muhadjir mengecek ketersediaan protokol kesehatan yang ada, seperti tempat cuci tangan, adanya penyemprotan disinfektan, dan adanya ruang isolasi bagi warga yang terindikasi Covid-19.

Pasar Genteng Baru disiapkan menjadi pasar tangguh sebagai salah satu langkah menuju normal baru. Pasar tersebut digagas menjadi pilot project pasar tangguh di Kota Surabaya. Konsep pasar tangguh mengadopsi konsep Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yakni ada tim khusus atau satgas di pasar tersebut. Satgas tersebut adalah kolaborasi antara pasar dengan pedagang. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.