Dark/Light Mode

Antrean KRL Di Stasin Bogor Makin Mengkhawatirkan

Wali Kota Bogor Minta Bantuan Menteri BKS dan Gubernur Anies

Senin, 6 Juli 2020 16:23 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto

RM.id  Rakyat Merdeka -
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengunggah video di akun Instagram pribadinya bersama Direktur Utama PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) Wiwik Widayanti saat meninjau Stasiun Bogor pada Senin (6/7).

Bima meminta dilakukan evaluasi terhadap pembagian kerja dan kapasitas gerbong kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor. Karena, antrean penumpang makin panjang.

Dalam pantauan Bima, terlihat antrean KRL mengular hingga ke tempat parkir stasiun. Sementara, adanya bus bantuan kurang maksimal membantu penguraian tumpukan calon penumpang. Ia pun meminta bantuan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membantu memecahkan masalah ini. 

Baca juga : Penumpang KRL di Stasiun Bogor Numpuk Terus, Bus Gratis Kurang Banyak

"Bapak Menteri Perhubungan dan Gubernur DKI Jakarta, pagi ini warga Bogor harus mengantre 1,5-2 jam untuk bisa masuk gerbong kereta. Bus yang kita siapkan sudah maksimal dan tak bisa jadi solusi permanen," ucap Bima.

Bima berencana akan melakukan test PCR massal guna mengecek kerentanan penularan Covid-19 akibat antrean yang luar biasa ini.

"Kondisi di stasiun hari ini penumpangnya meningkat, ini sudah mendekati normal. Ini sudah dua kali lipat dari masa PSBB jadi sudah nyaris normal," katanya.

Baca juga : Kerek Investasi, Bos BKPM Bakal Sikat Tukang Palak Dan Hantu-hantu Berdasi

Ia meminta kepada seluruh pemangku kepentingan agar membicarakan evaluasi total sistem pembagian kerja dan kapasitas di dalam gerbong KRL agar aktivitas masyarakat tetap dapat terakomodir dan tetap aman dari Covid-19.

Direktur Utama PT KCI Wiwiek Widayanti mengatakan, pengguna KRL terus meningkat dari waktu ke waktu.

"Ini sudah hampir normal, kemarin trennya naik terus, waktu PSBB 200.000-an penumpang dan sekarang sudah sampai 400.000-an," katanya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.