Dark/Light Mode

Hari Ini Wapres Dijadwalkan ke Sukabumi

Pak Kiai, Semua Sudah Disterilkan

Rabu, 8 Juli 2020 06:05 WIB
Wapres KH Ma`ruf Amin (Foto: Instagram kyia_marufamin)
Wapres KH Ma`ruf Amin (Foto: Instagram kyia_marufamin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, untuk pertama kalinya selama wabah pandemi corona menyerang, Wapres KH Ma'ruf Amin akan mulai blusukan. Wapres dijadwalkan akan berkunjung ke Sukabumi, Jawa Barat.

Sehari sebelum kedatangan Wapres, lokasinya sudah disterilkan. Ratusan orang di lokasi kunker menjalani rapid test. Yang hasilnya reaktif, dilarang ikut dalam acara.

Juru Bicara Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 Kota Sukabumi Wahyu Hadriana mengungkapkan, ada sejumlah lokasi yang akan dikunjungi Wapres. Berkaitan dengan hal tersebut, protokol kesehatan menjadi prioritas. Terlebih bagi perserta yang ikut. Rapid test dilakukan di Kompleks Setda Pemkot Sukabumi.

"Semua orang yang terlibat kegiatan besok (hari ini) kita test. Sebagai bentuk kesiapsiagaan kita diberikan kepada semua orang yang terlibat dalam kegiatan. Termasuk rombongan pengawasan dan pengiring Wapres, begitu juga pegawai Pemda. Kurang lebih 200 sampai 300 orang," ungkap Wahyu, kemarin.

Baca juga : Hari Ini Terbang Ke Serbia, Menteri Yasonna Nggak Takut Corona?

Dalam agendanya, Kiai Ma'ruf akan mengunjungi SMAN 4 Kota Sukabumi. Kiai Ma'ruf akan meninjau langsung kesiapan lingkungan sekolah dalam menyambut masa transisi menuju tata kehidupan baru (new normal). "Beliau diagendakan melihat persiapan Kota Sukabumi dalam rangka membuka sekolah karena status Kota Sukabumi sebagai zona hijau," jelas Wahyu.

Selesai dari situ, rombongan kemudian beranjak ke Balai Kota bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Tak cukup sampai di Balai Kota. Kiai Ma'ruf juga ingin meninjau Pondok Pesantren Assobariyyah dan bertemu dengan pimpinan dan pengelola pesantren tersebut.

Lantas, bagaimana jika ada peserta yang reaktif setelah dirapid test? Kata Wahyu, pihaknya akan bekerja cepat. Jika antibodi dalam tubuh mereka terbukti bereaksi, petugas akan menindaklanjuti dengan tes swab PCR. Sehingga, orang tersebut tidak diperkenankan mengikuti rangkaian kegiatan.

"Hasilnya hari ini (kemarin) keluar. Jadi, ditentukan siapa yang boleh siapa yang tidak. Mudah-mudahan tidak ada yang positif. Kalau positif, besok (hari ini) kita melakukan swab di dinas kesehatan," tutur Wahyu menjelaskan.

Baca juga : Unas Sesalkan Aksi Perusakan Mobil Dosen oleh Demonstran

Selain rapid test, gugus tugas juga melakukan protokol kesehatan pencegahan. Seperti melakukan penyemprotan disinfektan di titik lokasi yang akan dikunjungi Wapres. "Di lokasi sudah kami siapkan penyemprotan disinfektan dan sesuai protokol untuk penyambutan Wakil Presiden sama dengan penyambutan Presiden. Maka, kita siapkan segala macamnya, setiap aspek kesehatan, maupun keamanan," cetus Wahyu.

Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo mengerahkan anak buahnya untuk melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa lokasi yang akan dikunjungi Wapres. Lokasi yang dilakukan sterilisasi oleh sukarelawan PMI tersebut yakni sekitar Balai Kota Sukabumi di Jalan Ir H Djuanda, SMA 4 Kota Sukabumi, dan Pondok Pesantren Assobariyyah yang berlokasi di Jalan RA Kosasih Nomor 46-47 Kecamatan Cibeureum.

Selain itu, PMI juga telah memasang lima unit tempat cuci tangan portabel di Pesantren Assobariyah, yang merupakan pesantren binaan PMI Kota Sukabumi, dalam mempersiapkan penerapan normal baru. Di pesantren ini, Suranto mengaku rutin melakukan pembinaan kepada santri dengan melakukan edukasi dan promosi kesehatan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Kami dari PMI rutin melakukan disinfeksi di ponpes tersebut. Sekaligus melaksanakan promosi kesehatan dan sosialisasi, terutama menjelang dibukanya kembali kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan protokol kesehatan maksimal," kata Suranto.

Baca juga : Golkar Sebut Tidak Semua Suka Disuapi

Ridwan Kamil mengatakan, di Sukabumi, Wapres akan mengecek proses Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diterapkan di pesantren. Dia mengungkapkan, Sukabumi awalnya menjadi wilayah dengan level kewaspadaan tertinggi di Jawa Barat, tapi kini sudah memasuki zona hijau.

"Sukabumi mungkin dari sisi pengendalian di Jabar masuk kategori yang rankingnya paling tinggi. Dan Pak Wapres ingin mengetahui proses AKB seperti apa di pesantren, institusi pendidikan, dan lain-lain," kata pria yang akrab disapa Emil ini.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, sesuai arahan Kepala Dinas Provinsi, pemerintah kota akan terus-menerus melakukan langkah koordinasi, melakukan berbagai tahapan sebelum diberlakukan kegiatan belajar dan mengajar tatap muka. Selain itu, kegiatan belajar mengajar secara langsung terlebih dahulu diprioritaskan bagi siswa di sekolah menangah pertama dan menengah atas. "Kami pun akan memberlakukan prioritas standar protokol kesehatan secara ketat," imbuhnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.