Dark/Light Mode

Unas Sesalkan Aksi Perusakan Mobil Dosen oleh Demonstran

Jumat, 12 Juni 2020 20:28 WIB
Sejumlah demonstran mengadang mobil dosen Unas yang akan dikeluar dari Kampus Pejaten, Jakarta Selata, Kamis sore (11/6). (Foto: Dok. Unas)
Sejumlah demonstran mengadang mobil dosen Unas yang akan dikeluar dari Kampus Pejaten, Jakarta Selata, Kamis sore (11/6). (Foto: Dok. Unas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Universitas Nasional (Unas) menyayangkan adanya tindakan anarkis yang dilakukan oknum pengunjuk rasa di depan gerbang Kampus Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (11/6). Aksi anarkis yang terjadi adalah perusakan mobil dosen Unas dan tindakan kekerasan terhadap karyawan serta pihak keamanan universitas.

Peristiwa itu terjadi ketika mobil dosen tersebut akan keluar kampus setelah dosen yang bersangkutan selesai memberikan kuliah secara online. Aksi unjuk rasa yang berlangsung dari pagi hingga menjelang magrib ini membuat banyak karyawan tidak dapat pulang sesuai jadwal yang telah ditetapkan kampus, yang mengikuti anjuran pemerintah dalam masa new normal ini.

Baca juga : Wacana Kenaikan PT, Yusril Semangati Forum Sekjen Pro Demokrasi

Karena hingga menjelang magrib massa tidak menunjukkan tanda-tanda untuk membubarkan diri dan tetap menghalangi pintu keluar, beberapa pihak keamanan pun mengamankan jalan agar karyawan universitas dapat pulang ke rumah masing masing. Pada saat itulah, beberapa oknum pengunjuk rasa memprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis tersebut. Seorang karyawan dan dosen serta pihak keamanan Unas dipukul oknum tersebut.

‘’Tindakan ini tidak mencerminkan perilaku seorang mahasiswa. Kami sangat menyanyangkan aksi anarkis. Tindakan anarkis ini harus diproses secara akademik maupun hukum,” ungkap Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Nasional, Zainul Djumadin, dalam keterangannya, Jumat (12/6).

Baca juga : Hong Kong Nyerah Hadapi Demonstran?

Unjuk rasa yang telah memasuki hari ke dua ini ditengarai merupakan aksi solidaritas mahasiswa terhadap kawannya yang dipanggil pihak kampus untuk dimintai keterangan terkait hoaks dan pencemaran nama baik universitas, di media sosial. Pihak Unas menganggap, unggahan mahasiswa itu merugikan baik dari sisi material maupun imaterial.

“Jelas sungguh ironi jika melihat generasi muda yang semestinya mereka menuntut ilmu di kampus, memperbaiki tatanan belajar yang baru di masa pandemi ini, malah menghancurkan kampus, besikap anarkis, merusak mobil dosen dan melakukan tindakan fisik terhadap karyawan maupun dosen,” tambah Zainul. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.