Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Studi terbaru ini bertujuan untuk menyediakan data dasar terkini untuk membantu proses mitigasi dampak untuk Proyek PLTA Batang Toru, serta mengembangkan strategi konservasi baru yang lebih komprehensif dan lebih luas untuk orangutan Tapanuli di seluruh habitatnya yang tersisa.
Dr Jito Sugardjito, Direktur CSERM (Center for Sustainable Energy & Resources Management), Universitas Nasional. “Sudah selayaknya semua pihak harus segera bekerja sama untuk melakukan mitigasi dan konservasi,” kata Jito Sugardjito.
Baca juga : Appnindo: Standarisasi Vape Untuk Kepastian Bisnis Dan Lindungi Konsumen
Studi tersebut mengungkapkan bahwa wilayah PLTA Batang Toru hanyalah sebagian kecil dari total luas wilayah ekosistem Batang Toru yang harus difokuskan untuk konservasi orangutan Tapanuli.
Harus ada kerjasama dari berbagai pihak yang berada di ekosistem Batang Toru dalam upaya melakukan konservasi orangutan Tapanuli, tidak hanya PLTA Batang Toru, demikian dikemukakan Jito Sugardjito.
Baca juga : Pajak Progresif JHT Harus Ditinjau Ulang
Lebih jauh Emmy Hafild mengatakan bahwa hasil studi ini dapat memberikan landasan yang kuat bagi perusahaan untuk meningkatkan upaya mitigasi yang lebih baik lagi serta upaya konservasi terhadap orangutan.
“Kami selalu percaya bahwa dengan mitigasi yang tepat orangutan Tapanuli dapat hidup berdampingan dengan PLTA Batang Toru. Studi mengenai penyebaran habitat orangutan Tapanuli di area proyek PLTA Batang Toru merupakan langkah awal yang kami lakukan, sekaligus sebagai alat verifikasi dan acuan bagi kami untuk melakukan program konservasi untuk orangutan Tapanuli selanjutnya,” ucap Emmy.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya