Dark/Light Mode

Pertamina Sukses Produksi Green Diesel

Menperin: RI Siap Berdaulat Energi

Kamis, 16 Juli 2020 06:41 WIB
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto : PATRARIZKI SYAHPUTRA/RM)
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto : PATRARIZKI SYAHPUTRA/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, terus mendorong pengembangan green diesel. Selain untuk menekan impor BBM, kebijakan ini juga akan meningkatkan kesejahteraan petani sawit.

Agus mengatakan, pemerintah bertekad mengurangi tingginya impor BBM dengan memanfaatkan minyak sawit sebagai bahan bakar nabati.

Komitmen pemerintah tersebut dibuktikan dengan mandatori biodiesel 30 persen (B30) sejak Desember 2019 hingga saat ini.

“Presiden juga telah memerintahkan untuk menambah komposisi pencampuran bahan bakar nabati untuk jenis diesel sampai dengan 40 persen, 50 persen hingga 100 persen, untuk menunjukkan kedaulatan energi nasional yang mandiri dan berdikari,” kata Agus saat melakukan kunjungan kerja di PT Pertamina Refinery Unit II Dumai, Provinsi Riau, kemarin.

Untuk mewujudkan instruksi presiden tersebut, kata dia, rekayasa produk serta proses produksi green diesel yang berkualitas tinggi dan keekonomian jadi kunci utama.

Baca juga : Ketua Golkar Provinsi Babel Diminta Sapu Bersih Pilkada

Menurut dia, tim peneliti dari PT Pertamina dan Institut Teknologi Bandung (ITB) telah berhasil melakukan rekayasa coprocessing minyak sawit, yang membuat Indonesia menjadi salah satu referensi teknologi produksi biofuel dunia.

“Di Dumai, kami menyaksikan langsung hasil karya riset dan aplikasi teknologi produksi green diesel dari minyak sawit. Kami sangat mengapresiasi hasil kerja keras tim ITB di bawah pimpinan Prof Soebagjo dan tim peneliti Pertamina yang berhasil mewujudkan teknologi produksi green diesel secara stand alone dengan Katalis Merah Putih made in Indonesia,” paparnya.

Menurut Agus, pengembangan industri green diesel juga merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kelas petani rakyat sebagai stakeholder utama industri sawit nasional.

Artinya, program ini akan lebih banyak memberikan kesejahteraan bagi para petani kelapa sawit.

“Program B30, telah dirancang dan dijalankan secara konsisten untuk mencegah turunnya harga CPO global akibat fenomena oversupply dunia,” tuturnya.

Baca juga : Ringankan Industri, Menperin Usul Stimulus Listrik

Menurut dia, kestabilan harga CPO global akan diwujudkan menjadi kestabilan harga beli Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani, sehingga menjamin keberlanjutan kehidupan petani rakyat.

Tentunya, pencapaian ini akan menjadi tonggak baru bagi Indonesia, sekaligus mengukuhkan PT Pertamina sebagai perusahaan energi berkelas dunia, sejajar dengan pemain bisnis energi global.

“Atas nama pemerintah, kami mengucapkan selamat dan sukses kepada PT Pertamina yang telah berhasil mengembangkan teknologi dan menguji secara langsung teknologi Katalis Merah Putih untuk produksi diesel hijau 100 persen dari Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBD Palm Oil),” imbuhnya.

Agus juga terus mendorong diversifikasi produk bahan bakar yang berbasis nabati, termasuk avtur. “Kami minta juga energi berbasis nabati nantinya tidak hanya berasal dari CPO saja, tetapi komoditas lain yang bisa dikembangkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di Indonesia,” ujarnya.

Menurut Agus, inovasi tersebut menjadi momen tepat untuk menyampaikan pesan bahwa Indonesia akan mandiri dalam penyediaan energi nasional di tengah maraknya kampanye negatif terhadap minyak sawit Indonesia oleh Uni Eropa dan negara importir lainnya.

Baca juga : Pemerintah Kudu Seriusi Ancaman Krisis Pangan

“Indonesia akan mengurangi impor BBM dan menggantinya dengan bahan bakar hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tegasnya.

Di samping itu, penguasaan lisensi teknologi produksi katalis di dalam negeri akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi katalis dan mengurangi ketergantungan impor. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.