Dark/Light Mode

Covid Masih Tinggi, Warga Diimbau Tidak Mudik Idul Adha

Kamis, 30 Juli 2020 13:47 WIB
Covid Masih Tinggi, Warga Diimbau Tidak Mudik Idul Adha

RM.id  Rakyat Merdeka - Tren penularan wabah virus corona masih sangat tinggi. Masyarakat diimbau untuk tidak mudik Idul Adha 1441 Hijriah di masa pandemi. Hal ini untuk mencegah penyebaran Covid. 

“Apabila tidak terlalu penting sebaiknya jangan mudik, karena penyumbang positif Covid-19 terbesar adalah dari daerah asal dan tujuan mudik," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam jumpa pers daring di Jakarta, Kamis (30/07).

Ia mengungkapkan, terdapat lima provinsi penyumbang kasus Covid-19 harian terbesar di Indonesia per 29 Juli 2020. Di antaranya, DKI Jakarta 577 kasus, Jawa Timur (359), Jawa Tengah (313), Sumatera Utara (241) dan Sulawesi Selatan (128).

Baca juga : Kakorlantas Polri Imbau Warga Jakarta Tidak Mudik Idul Adha

Dalam tiga pekan terakhir, kata dia, jumlah orang diperiksa positif meningkat yang merupakan kabar kurang baik sehingga perlu menjadi perhatian setiap pihak terkait.

"Tingkat positif terinfeksi Covid -19 di Indonesia per 29 Juli adalah 13,33 persen, yang lebih tinggi dari standar Badan Kesehatan Dunia WHO lima persen," katanya.

Dia mengatakan, rating positif Covid-19 itu merupakan peringatan kewaspadaan bersama sehingga setiap unsur masyarakat dan pemangku kepentingan harus bisa meningkatkan kedisiplinan untuk menekan penularan virus mematikan itu di masyarakat.

Baca juga : Wakil Ketua DPRD DKI Minta Warga Ibu Kota Nggak Mudik Dulu

"Jika jumlah positif Covid-19 menurun, maka tingkat positif itu juga turun," katanya.

Ia mengatakan, dari data tersebut membuat setiap pihak untuk dapat melindungi keluarga dan lingkungan sekitarnya agar tidak terpapar Covid-19 terutama kalangan rentan dalam momentum Idul Adha tahun ini.

"Kasus positif dikontribusikan oleh masyarkat dengan usia 31-45 tahun sebesar 31,3 persen dari total seluruh penderita. Kontribusi positif Covid-19 dari golongan ini," katanya.

Baca juga : Corona Masih Tinggi, Seri F1 Brazil Dicoret

Sementara kasus meninggal tertinggi akibat Covid-19 berasal dari golongan penderita dengan usia lebih dari 45 tahun dan tingkat kematiannya 78 persen.

"Ini adalah jumlah yang sangat tinggai dari usia rentan yang meninggal. Hal ini menunjukkan agar kita berhati-hati. Masyarakat muda potensi positif sangat tinggi, sementara usia di atas 45 berpotensi meninggal karena Covid-19," paparnya. [KPJ]  

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.