Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Upaya Mendikbud Nadiem Makarim taklukkan Nahdlatul Ulama (NU) berhasil. Mereka sudah bertemu dan saling memaafkan. Hasilnya, NU janji bakal ikut Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud tahun depan. Untuk urusan ini, Nadiem gigih juga ya.
Polemik POP membuat hubungan Nadiem dengan NU sempat berantakkan. Bersama Muhammadiyah dan PGRI, NU lewat LP Ma’arif mundur dari program tersebut. Sejak itu, Nadiem terus berkomunikasi dengan NU untuk bertemu.
Baca juga : Muhammadiyah Kembali Keras
Kamis (6/8), keinginan Nadiem terwujud. Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf menyambangi kantor Nadiem. Yahya mengaku kedatangannya atas restu dari Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar dan Ketum PBNU Said Aqil Sirajd untuk melakukan tabayyun terkait polemik POP.
“Menyesali kontroversi yang sempat muncul dan menjanjikan komunikasi yang lebih baik ke depan. Namanya salah paham ya saling minta maaf,” ujar Yahya Cholil Staquf lewat pesan tertulisnya.
Dalam pertemuan itu, Yahya menyampaikan, NU akan tetap ikut POP. Namun tidak sekarang, melainkan tahun depan. “Keputusan itu diambil dalam rapat di PBNU, pada Selasa, 4 Agustus,” ungkapnya.
Di internal NU sendiri, Yahya menyebut ada dua hal yang di klarifikasi. Pertama, POP bukan program mendasar. Lebih bersifat laboratorial. Kedua, pelaksanaan POP baru akan dimulai awal tahun depan. Dengan waktu yang ada, Kemendikbud cukup punya waktu untuk menuntaskan pelaksanakan program sepanjang tahun depan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya