Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Agar Tak Minim Pendidikan Karakter

Tegakkan Etika dan Norma dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Rabu, 12 Agustus 2020 17:21 WIB
Dr. Muhtadi, Ketua Program Studi (Kaprodi) Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (PMI Fidikom) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta
Dr. Muhtadi, Ketua Program Studi (Kaprodi) Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (PMI Fidikom) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembelajaran daring untuk siswa sedang dilaksanakan oleh semua sekolah, terutama di wilayah perkotaan. Pembelajaran online ini merupakan metode untuk kelanjutan mendidik siswa di tengah pandemi Covid-19.

Meski ada kekurangan dan keterbatasan, namun model belajar ini merupakan inovasi teknologi informasi yang patut diapresiasi. Karena ada kemudahan untuk belajar dimana saja. Tak perlu berkumpul dalam satu ruangan fisik.

Harus diakui, salah satu kekurangan pembelajaran jarak jauh adalah minimnya pendidikan karakter. Karena ruang virtual ini telah kehilangan rasa dan kehangatan dan keakraban interaksi. Ruang virtual dirasa kurang memperkuat rasa tanggung jawab, konsistensi, kerjasama, saling menghargai dan menghormati, rasa percaya diri dan lainnya.

Baca juga : Kementerian PUPR Dorong Pembangunan Rusun Ponpes di Provinsi Riau

Karena pendidikan karakter memang memerlukan role model, yakni kehadiran guru di ruang kelas. Guru yang diteladani, merupakan bagian dari pendidikan karakter bagi para peserta didik. Sementara kehadiran guru di ruang virtual, dinilai kehilangan rasa dan kehangatan untuk mendidik karakter siswa. Dimana aspek afektif dalam pendidikan kurang tercapai, karena berbagai hal. Salah satunya, karena berjauhan secara fisik, hingga berpengaruh pada pembentukan karakter siswa.

Dengan demikian, pembelajaran jarak jauh (PJJ) kurang memenuhi aspek afektif dan psikomotorik sebagai tujuan pendidikan. Sebagaimana dikatakan B. S. Bloom (1956), bahwa tujuan pendidikan melingkupi tiga ranah yang melekat pada diri peserta didik. Yaitu ranah proses berfikir (kognitif), ranah nilai atau sikap (afektif), dan ranah keterampilan (prikomotorik).

Lalu, bagaimana solusi mengatasi minimnya pendidikan karakter dalam pembelajaran online? Salah satu caranya adalah, menegakkan etika dan norma dalam pembelajaran jarak jauh. Etika belajar, antara lain misalnya melakukan unmute jika pembelajaran lagi berlangsung sebagai sikap untuk saling menghormati dan menghargai guru dan siswa lain. Fitur speaker, dinyalakan bila diizinkan oleh gurunya.

Baca juga : Kakorlantas: Tidak Ada Penyekatan dalam Pengamanan Mudik

Hal lain juga yang perlu diperhatikan dalam belajar online adalah, semua peserta perlu membuka video. Ini penting, demi menunjukkan dia hadir di ruang virtual. Karena sebagian besar peserta didik virtual seringkali menutup layarnya. Etika membuka layar video mesti disadari, adalah bagian dari keseriusan dan etika untuk mengikuti kelas online tersebut.

Jadi, pembelajaran daring memang tidak ideal dalam memenuhi tujuan pendidikan. Tetapi di satu sisi, model pembelajaran ini adalah cara alternatif, agar pendidikan kita tidak tertinggal bahkan terpuruk, akibat terdampak pandemi ini.

Karena itu, untuk meningkatkan pendidikan karakter di ruang pembelajaran virtual, penegakan etika seperti pada pembelajaran offline dapat dilakukan secara maksimal dan tidak bisa ditawar lagi.

Baca juga : Khofifah dan Risma Gagal Penuhi Harapan Jokowi

Sebelum pembelajaran, ada baiknya guru membacakan tata tertib yang wajib dipatuhi oleh siswa. Hal ini dimaksudkan, agar pembelajaran jarak jauh tetap menyentuh aspek afektif bahkan kognitif peserta didik. Semoga. (*)

[Muhtadi, Doktor Bidang Ilmu Penyuluhan Pembangunan Institut Pertanian Bogor (IPB), Ketua Program Studi (Kaprodi) Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (PMI Fidikom) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.