Dark/Light Mode

Fahira Idris Minta Pendidikan Bencana Non Alam Masuk Kurikulum Sekolah

Selasa, 5 Mei 2020 17:45 WIB
Anggota DPD RI Fahira Idris
Anggota DPD RI Fahira Idris

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota DPD Fahira Idris berharap, kurikulum pendidikan kebencanaan di sekolah juga mengajarkan pentingnya menangkal bencana non alam seperti Covid-19. Hal ini penting untuk mengurangi resiko terpaan yang sama di masa depan. 

Menurut Fahira, secara geologis, geomorfologis dan geografis, Indonesia merupakan negara rawan bencana. Berbagai bencana yang sering menghampiri negeri ini mulai dari bencana geologis (gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan gunung meletus) dan bencana hidro-meterologis (banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kekeringan, hujan sangat lebat). 

Baca juga : Politisi Banteng Bagikan 1 Ton Beras Di Gowa

Namun, bencana tidak hanya melulu akibat faktor alam, tetapi bencana non alam salah satunya wabah penyakit juga tidak kalah mengancam seperti wabah Covid-19. 
 
Momen Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei yang diperingati tengah pandemi Covid-19, lanjut Fahira, idealnya menjadi momentum penting bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan para pemangku kepentingan lain untuk segera merealisasikan kurikulum pendidikan kebencanaan. Baik alam maupun non alam, terutama wabah. 
“Wabah penyakit, intensitasnya tidak seperti bencana alam, tetapi tetap harus menjadi bahasan penting dalam penyusunan kurikulum bencana. Ini penting, agar ke depan bangsa kita lebih siap menghadapi berbagai ancaman penyakit,” tukas Fahira, Selasa (5/5). 

Menurut Fahira, tantangan umat manusia dan bangsa di dunia ke depan semakin besar. Wabah Covid-19 ini menjadi peringatan bahwa bencana yang diakibatkan peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam juga harus mendapat perhatian dan sedapat mungkin diformulasikan mitigasinya. 
Lewat pendidikan, sambung Fahira, generasi Indonesia ke depan akan memiliki pengetahuan dan wawasan tentang kebencanaan mulai dari tindakan preventif, respon terhadap bencana dan recovery (pemulihan).

Baca juga : KPK Yakin Masiku Belum Tewas

“Poin penting lainnya yang hendak dituju adalah membangun sikap empati terhadap korban bencana atau mereka yang terserang wabah penyakit sehingga sigap membantu dan punya kemampuan menggalang solidaritas,” pungkas Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI ini. [KRS]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.