Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Reshuffle, Fadjroel Bilang Tidak Ada, Lainnya Ngarep Banget

Sabtu, 22 Agustus 2020 06:06 WIB
Jubir Presiden Fadjroel Rachman mendampingi Presiden Jokowi saat berbicara kepada media. (Foto: Intagram Fadjroel Rachman)
Jubir Presiden Fadjroel Rachman mendampingi Presiden Jokowi saat berbicara kepada media. (Foto: Intagram Fadjroel Rachman)

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu reshuffle belum mereda. Ditanya soal ini, Istana langsung menepisnya. "Tidak ada," tegas Jubir Presiden Fadjroel Rachman, kemarin.

Fadjroel lalu membela para pembantu Presiden Jokowi. Menurutnya, semua menteri saat ini sedang bekerja keras. "Menghadapi Covid-19 serta pemulihan dan transformasi ekonomi nasional," lanjutnya.

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto ikut angkat bicara soal isu reshuffle. Menurutnya, perombakan kabinet adalah hak prerogatif presiden. Namun ia meyakini pimpinan partai politik akan diajak bicara soal ini. 

"Reshuffle muncul dari Presiden bukan dari pengamat. Bukan juga dari partai politik pendukungnya. Tetapi dari Bapak Presiden," kata Hasto dalam konferensi pers, kemarin.

Baca juga : Koalisi Belum Deal, PDIP Kendal Bilang PAN yang Ngarep

Sejauh ini, lanjutnya, PDIP terus memacu kinerja seluruh kadernya yang dipercaya membantu Presiden Jokowi sebagai menteri. "Mereka (Menteri dari PDIP) terus kami pacu untuk bekerja keras," sambungnya.

Jika kemudian benar reshuffle dilakukan, sebagaimana pernah terjadi di periode pertama Jokowi-JK, Hasto meyakini keputusan tersebut sudah dipertimbangkan secara matang. "Untuk meningkatkan efektifitas pemerintahan."

Meski Fadjroel bilang tidak ada reshuffle, tetap saja masih ada yang mendorong reshuffle. Misalnya Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid. Dia menilai, sudah saatnya reshuffle kabinet dilakukan sebagaimana pernah dilontarkan Presiden ketika marah-marah dalam Sidang Kabinet Paripurna, 18 Juni lalu.

"Kalau pak Jokowi ingin diingat sebagai presiden yang meninggalkan warisan atau legacy yang baik, sebaiknya laksanakan apa yang membuat beliau marah, yaitu reshuffle kabinet," kata HNW-sapaan akrab Hidayat Nur Wahid.

Baca juga : Sassuolo Vs Udinese, Neroverdi Pantang Ngendorin Semangat

"Kalau begini terus, yang rugi dan kena dampak negatif bukan cuma Pak Jokowi sendiri. Tetapi yang rugi rakyat Indonesia," sambungnya.

Politisi Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, mulanya enggan mengomentari isu reshuffle ini. Khususnya, setelah nama Ketum Partai Demokrat AHY kembali dihembuskan masuk ke kabinet. "Serba salah awak ngomentari isu ini bah, terus berulang," elaknya, ketika dikonfirmasi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Mantan Plt Ketua Umum PSSI itu lalu mengibaratkan Presiden Jokowi seperti pelatih tim sepak bola. Dalam hal pergantian pemain, kata dia, ada perbedaan aturan ketika era normal dan era new normal. Filosofi di dunia sepakbola itu, menurutnya, cocok diterapkan dalam dunia politik saat ini.

"Jika normal, penggantian pemain cuma boleh 3. Tapi masa New Normal FIFA membolehkan mengganti 5 pemain. Berapa yang akan diganti Presiden Jokowi tergantung ia sendiri. Yang pasti, menurut beliau, ia tak puas dengan para pemainnya itu," tandasnya. 

Baca juga : Istana Tak Marah, Ngakunya Senang

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, jika tidak ada reshuffle, kemarahan Jokowi pada para menterinya beberapa waktu lalu hanya gimmick. "Kemarahan itu akan kembali ke alamat pengirim, artinya kemarahan makin lama makin kehilangan kredibilitas kalau tidak diikuti langkah konkret," katanya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.