Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sambut Resesi
Airlangga Begini, Sri Mul Begini, Mahfud Begitu, Luhut Begitu...
Senin, 31 Agustus 2020 06:04 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ekonomi kita masuk resesi atau tidak? Mayoritas pasrah dan meyakini hal itu akan terjadi. Tak bisa ditahan dan disembunyikan lagi.
Lalu, bagaimana para pejabat menyikapi minusnya pertumbuhan ekonomi ini? Beragam sikapnya. Pak Luhut begitu. Bu Sri Mulyani begini. Pak Airlangga begini. Pak Mahfud juga punya komentar sendiri.
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ikutan ngomong soal resesi. Tapi omongan Luhut tak sekalem Menkeu Sri Mulyani dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca juga : Hubei Cabut Larangan Berpergian, Wuhan Mau Nyusul
Kata dia, masyarakat tak perlu ditakut-takuti soal resesi. Luhut melihat, saat ini masyarakat sedang ditakut-takuti soal resesi. Padahal, kalaupun Indonesia masuk resesi, itu bukan akhir segalanya.
“Kita berjuang sekuat-kuatnya sehingga nanti kuartal III dekat dengan nol atau minus nol koma sekian. Tapi, kalaupun itu terjadi, itu bukan akhir dari segala-galanya,” kata Luhut ketika meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, di Jakarta, kemarin.
Luhut mengaku, sudah berdiskusi soal ekonomi dengan Bank Dunia. Dan, Bank Dunia mengapresiasi program-program yang dilakukan pemerintah.
Baca juga : Pusat Begini, Daerah Begitu
“Sepanjang kita masih bekerja seperti ini, apa yang kita lakukan sudah benar, langkah sudah benar, disiplin juga sudah benar, tidak perlu ada ketakutan yang berlebihan. Optimisme harus kita pelihara,” tegas Luhut.
Bank Dunia juga, tambah Luhut, menyatakan bahwa ekonomi Indonesia diperkirakan bisa lebih cepat pulih. “Mereka (Bank Dunia) melihat Indonesia dengan konsumsi yang besar, jauh lebih mudah recovery dibandingkan dengan negara-negara yang hanya mengandalkan high technology,” ujar Luhut.
Luhut menyebut, perlambatan ekonomi pada kuartal II tercermin dari sisi pengeluaran. Karena itu dia akan terus mendorong serapan anggaran pemulihan Covid19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang baru mencapai 25 persen dari keseluruhan anggaran Rp 695,2 triliun agar terus ditingkatkan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya