Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tolak Tarif Tol Naik

Ridwan Kamil Sehati Dengan Orang Miskin

Minggu, 6 September 2020 06:04 WIB
Tolak Tarif Tol Naik Ridwan Kamil Sehati Dengan Orang Miskin

RM.id  Rakyat Merdeka - Mulai kemarin, ruas tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) dan Ruas Jalan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) berlaku tarif baru. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil protes keras atas kenaikan tarif tol ini.

Pihak Jasa Marga merespons protes pria yang akrab disapa Kang Emil ini, dengan memberikan diskon. Tapi, bukan membatalkan kenaikan. Menurut Emil, kebijakan tersebut tidak bijak lantaran saat ini rakyat sedang susah.

Protes disampaikan Emil melalui akun media sosial Instagram dan Twitter, @ridwankamil. Sambil me-memention akun Jasa Marga, Kang Emil menyampaikan, menaikkan tarif tol di situasi ekonomi sulit saat pandemi ini sangatlah tidak bijak.

Ekonomi yang potensi resesi ini hanya akan diperparah oleh kebijakan korporasi seperti ini. Karena sub-sektor ekonomi turunannya akan ikut naik. Makanya, Emil heran dengan kebijakan tersebut.

Di saat BUMN yang lain berlomba menurunkan, menggratiskan, mensubsidi, Jasa Marga malah menaikkan beban ongkos ekonomi. “Mohon ditunda dan ditinjau ulang sampai situasi ekonomi membaik, karena itu bagian dari bela negara anda,” kata Emil.

Baca juga : SPTJ Prihatin Karyawan Transjakarta Dengan Manajemen Berselisih

Sampai tadi malam, unggahan Emil di Twitter sudah mendapat 5 ribu komentar dan ribuan tanda suka dari pengguna. Para pegiat dunia maya mengapresiasi sikap Emil yang sudah lantang memperjuangkan nasib rakyat susah.

Artis dan komedian Aden Bajaj ikut angkat topi. “Setuju kang. Semangat untuk memperjuangkan hak rakyat,” tulis @ adenbajaj.

Senada disampaikan akun @indahkus. “Makasih Kang Emil. Sudah menyuarakan keinginan rakyat,” ucapnya. Akun @jojojonarto ikut memberikan tanda jempol lantaran Kang Emil yang sudah memarahi Jasamarga.

Dia bilang sudah kebiasaan Jasa Marga. “Udah jalannya gerinjul, tarifnya naik,” keluhnya.

Akun @lordindahermawan ikut nyeletuk. “Tarif penyesuaian Pak. Bukan naik,” tulisnya. Sementara menurut akun @daniomay Tol Pasteur sudah balik modal.

Baca juga : Pinangki Bikin Emosi

Jadi sebaiknya tak terlalu sering menaikkan tarif. Apalagi ada penambahan keuntungan dengan adanya tol baru. “Tol sudah 21 tahun dengan rerata per hari 3 ribu kendaraan di exit tol Pasteur,” ujarnya.

Anggota Komisi V DPR Ahmad Syaikhu juga meminta pemerintah menunda penyesuaian tarif dua ruas jalan tol yakni Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) dan Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi). Menurut dia, kebijakan itu dinilai tidak tepat waktunya.

Menurut dia, pemerintah sebaiknya menunda kenaikan tarif tol sampai pertumbuhan ekonomi kembali naik dan stabil serta daya beli masyarakat pulih kembali. Apalagi saat ini kondisi rakyat sedang susah akibat pandemi.

Dalam situasi ekonomi sekarang ini, pemerintah seharusnya memberikan insentif pada UMKM yang sudah sangat terpukul bukan menaikkan tarif tol.

“Efek kenaikan tol akan berantai. Tarif tol naik, harga barang naik dan pada akhirnya akan jadi beban baru masyarakat,” kata Syaikhu.

Baca juga : Mulai Besok, Ridwan Kamil Jalani Tes Uji Klinis Vaksin Covid-19

Sekadar info, penyesuaian tarif baru sesuai Keputusan Menteri PUPR tanggal 1 Juli 2020 dan tanggal 26 Juli 2020. Setelah mendapat protes dari warganet, pemerintah bergeming.

Tarif tol baru tetap berlaku. Hanya saja, Jasa Marga memberikan diskon tarif untuk kendaraan pribadi Golongan I di Jalan Tol Cipularang dan Jalan Tol Padaleunyi.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru, mengatakan, berdasarkan aturan pemerintah, tarif tol tersebut seharusnya sudah dilakukan penyesuaian pada Februari lalu.

Jasa Marga juga telah menerima Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk penyesuaian tarif tol tersebut pada bulan Juni dan Juli kemarin. Namun, merebaknya Covid-19 meng­akibatkan terjadinya penundaan penyesuaian tarif.

“Dapat kita lihat, adanya penundaan penyesuaian tarif tol selama kurang lebih 7 bulan tersebut menandakan bahwa pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam hal ini Jasa Marga, telah mempertimbangkan dampak dari pandemi Covid-19 terhadap ekonomi masyarakat,” kata Heru, dalam keterangan tertulis, kemarin. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.