Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pernah Ditegur Presiden Pak?

Menag: Tidak Pernah!!!

Senin, 7 September 2020 06:25 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi (Foto: Istimewa)
Menteri Agama Fachrul Razi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi soal kelompok radikal biasanya menyusup menggunakan agen yang good looking dan hafiz jadi polemik panjang. Banyak pihak menghujat dan menyerang habis-habisan. Menjawab semua serangan itu, Fachrul menyampaikan klarifikasi. Mantan Wakil Panglima TNI itu memastikan, tidak berniat sama sekali melecehkan sosok good looking ataupun hafiz. 

Pernyataan Fachrul soal good looking dan hafiz itu meluncur dalam webinar bertajuk 'Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara', yang disiarkan di YouTube KemenPAN-RB, Rabu (2/9). “Itu acara internal ASN. Programnya Menteri PAN-RB. Judulnya, ASN No Radikal. Ngundang beberapa narasumber untuk memberikan arahan kepada ASN, salah satunya Menteri Agama," tutur Fachrul, saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Pertamina Jamin Pasokan Aman dan Penyaluran BBM Lancar

Dalam acara tersebut, kata Fachrul, dirinya menerangkan sejumlah hal yang harus diwaspadai paham radikal di kalangan ASN. Pertama, saat rekrutmen. Kedua, saat pendidikan lanjutan. Ketiga, di rumah ibadah. 

Terkait rumah ibadah di kantor-kantor pemerintahan, Fachrul mengimbau para pengurusnya harus ASN. Karena, apabila dipegang orang luar, sulit dikontrol. Khawatir terjadi penyusupan paham radikal. Mengingat paham seperti ini bisa masuk lewat mana saja.

Baca juga : Swedia Vs Prancis, Viking Kuning Tidak Direken

Dia mencontohkan, di Masjid Kementerian Agama (Kemenag), dilakukan ceramah rutin. Awalnya, ceramah itu diadakan setelah Dzuhur, setelah Salat Jumat, dan setelah Salat Ashar. Untuk yang setelah Ashar, Fachrul melarang. Sebab, saat itu, para ASN di Kemenag sudah pulang. Kalau tetap diadakan, cemarah itu akan diikuti orang-orang dari luar.

Menurut Fachrul, waktu tersebut harus diwaspadai. Sebab, pola penyebaran paham radikal biasanya seperti itu. Mereka masuk dulu satu dua orang yang good looking dan punya pengetahuan cukup tentang agama. Setelah diterima di lingkungan masjid, pelan-pelan ngomongnya mulai agak radikal. Setelah itu mereka mulai membawa teman-temannya masuk. “Nah, ini perlu diwaspadai oleh ASN. Sekali lagi saya sampaikan, ini di internal ASN," tegasnya. 

Baca juga : Serahkan B1-KWK, PDIP Targetkan Menang Di Jawa Barat

Fachrul berharap, semestinya tak ada yang tersinggung ketika dirinya berpesan waspada kepada ASN. Pola menggunakan sosok good looking, lanjutnya, sebenarnya juga biasa dilakukan di dunia intelijen. Intelijen biasanya memasukkan orang-orang berpenampilan menarik ke elite tertentu untuk menggali informasi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.