Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pencapresan Bukan Ajang Cari Perhatian

Selasa, 25 Agustus 2020 16:58 WIB
Sekjen PAN, Eddy Soeparno,
Sekjen PAN, Eddy Soeparno,

RM.id  Rakyat Merdeka - Munculnya, baliho Giring Ganesha, mantan vokalis Nidji sebagai capres 2024 menjadi perbincangan di media sosial.

Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, misalnya.  Dalam Twitternya, Eddy menegaskan, prosesi Pemilihan Presiden (Pilpres) adalah sesuatu yang serius. Bukan main-main. Apalagi, sebagai ajang cari perhatian publik.

“Bagi PAN pencapresan adalah sesuatu yang serius, bukan main main. Karena itu ini berkaitan dengan nasib 270 juta rakyat Indonesia. Deklarasi Capres hanya untuk bargain atau sekedar gimmick tentu itu tidak pas. Apalagi disaat kita semua sedang berjuang menghadapi pandemi Corona ini,” kata Eddy dalam Twitter miliknya, @eddy_soeparno.

Baca juga : Gedung Kejaksaan Agung Ternyata Belum Diasuransikan

Namun, kritik yang disampaikan Eddy ini tidak menyebut nama. Namun, belakangan ini  sedang ramai adanya baliho deklarasi capres yang dilakukan Plt Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha.Baliho foto tersebut awalnya diunggah akun Twitter @infojakarta pada Sabtu (15/8).

Eddy menyebutkan, siapapun yang hendak menjadi Capres, sebaiknya mengukur diri. Pasalnya, masyarakat akan mengukur kandidat tersebut secara mendalam. 

Ditegaskan, menjadi presiden sebesar bangsa Indonesia, tidak bisa sekadar bermodalkan popularitas.

Baca juga : Pakistan Serius Mau Nyerang India Pake Nuklir?

“Tapi membutuhkan kemampuan memimpin dan rekam jejak yang panjang dalam mengatasi persoalan. Sekali lagi, bagi PAN pencapresan adalah sesuatu yang serius, bukan sekedar mencari perhatian publik,” tegasnya.

Bagi PAN kata Eddy, anak muda bukan sekedar representasi elektoral. Tetapi anak muda memiliki potensi yang harus dikembangkan, difasilitasi minat dan bakatnya serta dilibatkan ide serta gagasannya dalam mengambil kebijakan.

“Kami percaya 60 persen pemilih muda tidak akan asal asalan memilih Capres, tapi akan sangat selektif dan tentunya memilih yang terbaik berdasarkan kriteria kepimpinan yang jelas dan teruji,” tutupnya. [BSH]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.