Dark/Light Mode

Luhut: Saya Manajer Yang Baik

Lanjut Jenderal, Ditunggu Hasilnya

Minggu, 20 September 2020 06:55 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Istimewa)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keputusan Presiden Jokowi memerintahkan Luhut Binsar Pandjaitan untuk menjinakkan Corona di 9 Provinsi menuai banyak kritik. Keputusan itu dianggap keliru karena tak tak punya latar belakang di bidang epidemiologi. Merespons kritikan itu, Luhut mengakui, memang tak punya latar belakang epidemiologi, tapi dia mengklaim sebagai manajer yang baik dan bisa menyelesaikan setiap persoalan. 

Awal pekan lalu, Jokowi memberi tugas berat kepada Luhut. Luhut diperintahkan menurunkan tingkat penularan Corona di 9 provinsi dalam waktu 2 pekan. Sontak saja, banyak yang heran. Kenapa Luhut yang berlatar belakang tentara diperintah mengurus soal penyakit menular. 

Meski begitu, Istana tetap pada pendiriannya. Kenapa Luhut disuruh menangani soal pandemi? Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian menyebut, selama ini Luhut mampu mengerjakan tugas yang diberikan presiden dengan baik. Berbekal kepercayaan itu, Presiden kembali menunjuk Luhut. Setelah mendapat mandat dari Jokowi, awal pekan lalu, Luhut langsung bergerak. Hari itu pula, ia memberikan keterangan tertulis kepada wartawan soal tugas barunya dan strategi mencapai target. Meski rajin memberikan keterangan, Luhut belum berani tampil di depan media. 

Baca juga : Kenali Manfaat Insecure, Yang Tak Selalu Dianggap Negatif

Baru pada Jumat malam (18/9), ia tampil memberikan keterangan langsung sebagai Wakil Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Dalam kesempatan itu, Luhut langsung menyerang pihak-pihak yang meragukan kemampuan dan kapasitasnya dalam menangani pandemi. 

Dia bilang, ia memang bukan ahli epidemiologi. Ia juga tak punya latar belakang pengetahuan dalam menangani pandemi. Meski begitu, dalam menjalankan tugasnya, dia dibantu banyak epidemiolog berkualitas dan berpengalaman. Salah satunya Monica, lulusan Universitas Indonesia dan Universitas Harvard. 

Dengan tim solid yang juga berisi para pakar epidemiolog itu, Luhut yakin bisa menjalankan tugas dengan baik. “Saya hanya manajer,” kata Luhut. “Saya bisa mengklaim diri saya sebagai manajer yang baik,” imbuhnya. 

Baca juga : KPK Temukan Banyak Pengembang Nakal di Tangerang Raya

Mantan Kepala Kantor Staf Presiden ini meminta para pengkritik nggak hanya asal bicara. “Jangan terlalu nyinyir kalau tidak mengerti masalah. Kami kerja, kok. Kami juga punya otak, punya kekuatan dan tim yang bagus,” ungkapnya. 

Ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi menunjuk Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dibandingkan Luhut. “Memangnya Pak Luhut ngerti? Ngerti, ngerti merintah,” kata Pandu di Youtube TVMu, Jumat (18/9). 

Warganet ikut mengomentari omongan Luhut itu. Akun @ghe_toll memaklumi gaya Luhut yang sering sesumbar. “Sekarang jangan banyak omong dulu deh, buktikan saja omonganmu. Biar masyarakat yg menilai,” ujarnya. 

Baca juga : Louis Vuitton Bikin Masker dan Face Shield Modis, Ini Harganya

Akun @damaniktomok ikut komentar. Dia bingung, omongan Luhut ini pede atau sombong. Namun dia mengapresiasi siapa pun yang mau membantu mengatasi covid. “Positive thinking aja. Silakan lanjut jenderal,” kicaunya. “Ditunggu ya dua minggu lagi hasil kerjanya,” ujar @ elfaiztoha. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.