Dark/Light Mode

Ribut-ribut PKI

Gatot Nembang, Anak Aidit Ikutan Nabuh Gendang

Sabtu, 26 September 2020 06:48 WIB
Gatot Nurmantyo. (Foto: Instagram)
Gatot Nurmantyo. (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Senada, Peneliti bidang Sejarah dan Politik LIPI, Asvi Warman Adam mengatakan, kebangkitan PKI tidak mungkin terjadi. Masyarakat di mintanya tak khawatir. “Itu omong kosongkan kebangkitan PKI. Karena itu organisasi ini sudah dilarang sejak 1966,” ujar Asvi.

Kata dia, banyak pendukung PKI sudah dibunuh. Kemudian, Orba juga melakukan penelitian khusus (Litsus) dengan mendata setiap orang yang terlibat, atau saudaranya terlibat PKI. Ideologi komunis sendiri sudah tidak relevan dengan kondisi dunia saat ini. “Jadi sangat mustahil dan tidak masuk akal kalau organisasi ini akan bangkit,” tegasnya.

Asvi pun menilai, orang-orang yang menghembuskan isu ini memiliki kepentingan politik. Apa yang disebarkan orang-orang ini, termasuk di medsos, adalah ulangan yang dangkal dari versi Orba.

Baca juga : Cihuy! Trafik Penumpang Angkasa Pura I Tumbuh 44,1 Persen

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Letjen (Purn) Agus Widjojo juga menyatakan, komunisme di dunia saat ini sudah mati. Meski masih ada partai komunis, tapi sudah gerakan komunisme internasional seperti yang terjadi pada era perang dingin Soviet - AS sudah tidak ada lagi.

Di Indonesia, apalagi. Negara ini punya payung hukum yang kuat untuk melarang menyebarkan ajaran dan paham Komunisme, Marxisme dan Leninisme di Indonesia. Salah satunya, TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia yang sudah juga disertai dengan ancaman sanksinya. “Jadi sudah cukup kuat dan tinggal ditegakkan. Kalau ada gejala-gejala itu tinggal laporkan ke pihak berwenang untuk ditindak,” tegas Agus.

Meski isu kebangkitan PKI diragukan banyak pihak, Gatot mendapat pembelaan dari Din Syamsuddin, rekan perjuangannya di KAMI. Din yang juga Presidium KAMI ini menilai, pernyataan Gatot terkait isu kebangkitan PKI tidak bisa diabaikan begitu saja.

Baca juga : Gubernur DKI Ungkap Alasan Penonaktifan Lurah Grogol

Eks Ketua PP Muhammadiyah ini berpendapat, kebangkitan neo komunisme dan PKI Gaya Baru bukan mitos atau fiksi, tapi sudah menjadi bukti. “Anak cucu Kaum Komunis ternyata sudah menyelusup ke dalam lingkaran-lingkaran legislatif maupun eksekutif,” ujar Din dalam siaran pers, kemarin.

Din pun meminta Presiden Jokowi dan pemerintahan yang dipimpinnya untuk bertindak serius terhadap gejala, gelagat, dan fakta kebangkitan neo komunisme dan atau PKI Gaya Baru yang mulai muncul. “Fakta kebangkitan neokomunisme sudah nyata dan tidak perlu lagi ditanya dimana,” tegas eks Dewan Pertimbangan MUI ini.

Din juga meminta Jokowi meminta lembaga-lembaga Pemerintah dan lembaga-lembaga penyiaran publik, khususnya TVRI, untuk menayangkan Film Pengkhianatan G30S/PKI. Juga, memasukannya dalam pelajaran sejarah. “Ingat pesan Bung Karno, jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah,” tegas Din. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.