Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Aneh Tapi Nyata

Pilkada Jalan Terus, Kok Ibadah Di Masjid Ditunda

Senin, 28 September 2020 07:19 WIB
Ilustrasi jamaah masjid sedang melakukan sholat Jumat di masa PSBB. (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Ilustrasi jamaah masjid sedang melakukan sholat Jumat di masa PSBB. (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keputusan pemerintah dan DPR tetap menggelar pilkada di tengah lonjakan kasus Corona, masih jadi perbincangan hangat, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Diomongkan orang-orang hebat, juga orang-orang biasa. yang pro pilkada menilai ini bagian dari penyelamatan demokrasi dan jalannya pemerintahan. Bagi yang kontra, keputusan ini aneh tapi nyata.Ibadah ke masjid dan sekolah tatap muka bisa ditunda, tapi kenapa pilkada kok jalan terus.

Protes terhadap pelaksanaan Pilkada semakin ramai setelah Ketum Nahdlatul Ulama, Ketum Muhammadiyah dan mantan Wapres Jusuf Kalla menyuarakan agar Pilkada ditunda. Beragam kalangan masih mencuitkan protes terkait Pilkada itu, di twitter. Mulai dari kalangan ulama, dokter, aktivis hingga masyarakat biasa.

Baca juga : Terus Kalau Ketahuan Nggak Pakai Masker, Didenda Juga?

Misalnya, Ustaz Hilmi Firdausi. Dia mencuitkan begini. “Ibadah haji yang wajib saja bisa ditunda. Sholat Jum’at yang wajib pun bisa ditiadakan jika sangat berisiko. Lalu, dalil apalagi yang bisa digunakan untuk meneruskan Pilkada di tengah situasi seperti ini?!,” kicau @Hilmi28.

Aktivis ’98 Haris Rusli Moti ikut geram dengan sikap pemerintah yang ngotot melaksanakan Pilkada. Padahal banyak pihak termasuk 2 Ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah sudah meminta Pilkada serentak. Pada hal kedua Ormas itu merupakan representasi umat Islam di Indonesia, tapi tetap tidak didengar.

Baca juga : JK Kelihatan Masih Dongkol

Lantas dia pun membandingkan aturan yang salama ini sangat berbeda antara Pil kada dan kegiatan agama. “Sobat, pergi haji dan umroh masih dilarang, shalat berjamaah di Masjid masih diatur jaga jarak yang ketat, pergi ke gereja juga diatur jaga jarak, anak-anak kita jadi korban belum bisa masuk sekolah. Tapi, demi anak & menantu jadi Wali kota, Pilkada langsung digelaarrr bleeeeh...” kata Haris, dalam akun Tiwtter miliknya @motizenchannel .

Ketua Tim Protokol Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, DR Dr Eka Ginanja lewat akun Twitternya juga mengungkapkan pertanyaan yang sama. “Karena Covid-19 kantor tutup, sekolah tutup, Haji dan Umroh tutup, masjid tutup dan sholat jumat tidak diadakan. Tp kenapa PILKADA tetap jalan?” cuitnya dalam akun @Dr_EkG.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.