Dark/Light Mode

Bantu Pemerintah Putus Mata Rantai Covid-19

Swab Test, BIN Gunakan Lab PCR Bersertifikat Internasional

Selasa, 29 September 2020 06:33 WIB
Petugas di laboratorium bergerak PCR yang biasa digunakan BIN dalam melakukan test guna memutus rantai penyebaran Covid-19. (Foto: Istimewa)
Petugas di laboratorium bergerak PCR yang biasa digunakan BIN dalam melakukan test guna memutus rantai penyebaran Covid-19. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran UI, Budiman Bella menjelaskan hasil swab test BIN yang berbeda hasil swab test di tempat lain. Budiman mengungkapkan, dalam melakukan uji sampel menggunakan PCR test di BIN, menggunakan ambang batas yang tinggi. Sehingga sensitivitas untuk mengetahui hasil positif atau negatif Covid-19 lebih akurat. “BIN menerapkan ambang batas standar hasil PCR tes lebih tinggi dibandingkan institusi lain,” tegasnya. 

Nilai CT QPCR atau ambang batas bawah hasil tes PCR biasanya adalah 35, tapi kata Budiman, BIN mempunyai ambang batas 42 sehingga lebih sensitif. “Hal itu untuk mencegah orang tanpa gejala lolos screening,” jelasnya. 

Baca juga : Putus Rantai Covid-19, Ekonomi Dan Kesehatan Harus Bergandengan

Selain itu, menurut Budiman, ada sejumlah faktor lain mengapa hasil swab test berbeda jika melakukan test di tempat yang berbeda. Ia mencontohkan bila seseorang swab test di dua lokasi yang berbeda dengan hari yang berbeda, maka kemungkinan besar hasilnya berbeda pun tak dipungkiri. 

Hasil positif menjadi negatif itu, katanya, disebabkan sejumlah faktor. RNA/protein yang tersisa (jasad renik virus) sudah sangat sedikit, bahkan mendekati hilang, sehingga tak lagi terdeteksi. Apalagi subjek tanpa gejala klinis dan dites pada hari yang berbeda. OTG/asimptomatik yang mendekati sembuh berpotensi memiliki fenomena tersebut. Sensitivitas reagen dapat berbeda terutama bagi pasien yang nilai CQ/CT-nya,” terang dia. 

Baca juga : SIWO Pusat Bagikan 500 Paket Sembako

Untuk diketahui, selama Pandemi Covid-19, BIN telah melakukan test di beberapa daerah seperti Jakarta, Tangerang, Bandung hingga Surabaya. Selama 6 bulan terakhir, sebanyak 85 ribu lebih telah diambil spesimennya oleh Medical Intelijen BIN. [RCH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.