Dark/Light Mode

Bertahan Di Masa Pandemi Covid-19

Bos BI: Digitalisasi UMKM Ciptakan Pertumbuhan Baru

Minggu, 30 Agustus 2020 05:53 WIB
Gubernur BI, Perry Warjiyo
Gubernur BI, Perry Warjiyo

RM.id  Rakyat Merdeka - Digitalisasi menjadi kunci Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu pula yang ditekankan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dalam penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 yang digelar secara virtual.

Menurut dia, UMKM yang ma ju adalah mereka yang bisa ber adaptasi dengan kenormalan baru saat pandemi. Perry menyebut tiga kunci yang bisa mendorong UMKM maju dan mampu menciptakan ketahanan ekonomi nasional serta menjadi sumber pertumbuhan baru. 

“Tiga kuncinya, kreativitas, di gitalisasi dan sinergi. UMKM kreatif meningkatkan nilai tambah dan mampu mendorong harga jual,” tutur Perry dalam pembukaan KKI 2020 secara virtual di Jakarta, kemarin. 

Segala perbaikan mesti dilakukan UMKM, misalnya dari stan darisasi yang lebih tinggi, mulai dari produktivitas, marketing, dan keuangan yang lebih baik. Yang terpenting adalah bagaimana UMKM beradaptasi dengan era digital. 

Untuk itulah Bank Sentral, sam bung Perry, mendukung penuh tranformasi digital. Bahkan pihaknya memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan integrasi keuangan digital, seperti penggunaan Quick Response (CR) Code, di mana sekarang satu-satunya yang resmi di Indo nesia adalah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). 

Baca juga : BI Tekankan Penting Digitalisasi UMKM untuk Ciptakan Pertumbuhan Baru

“Alhamdulillah saat ini sudah ada 4,3 juta merchant sudah tersambung dengan QRIS, sehingga mempermudah digitalisasi. Pembinaan UMKM go digital meskipun tak lewat e-commerce, na mun tetap diajarkan menggunakan media sosial,” sebutnya. 

BI juga berperan menyambungkan fintech dan dan digital bank, sehingga memudahkan transaksi. 

“Kami juga sedang dalam proses menyiapkan fast pay ment yang pembayarannya lebih cepat. Digitalisasi semakin cepat mendorong UMKM dan sumber pertumbuhan baru, inklusif di bidang ekonomi,” ujarnya. 

Selanjutnya sinergi. Bagaimana momen ini menjadi platform bersama kementerian, dengan berbagai bentuk dukungan semua pihak, baik dari nasional pusat dan daerah. Sehingga tercipta model bisnis yang terintegrasi. 

Senada, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut, baru sekitar 13 persen atau sekitar 8 juta UMKM yang sudah beradaptasi secara digital, sisanya masih banyak yang belum mengarah ke sana. 

Berbagai upaya telah dilakukan guna mempersiapkan UMKM lebih siap masuk ke era di gitalisasi. Kementerian telah bekerja sama dengan berbagai pihak dengan kementerian lain, lembaga dan pemerintah daerah seperti LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) dan Kementerian BUMN. 

Baca juga : Deklarasi KAMI Tak Hargai Tim Medis Dalam Perjuangan Lawan Corona

“Kami sudah buat e-catalog produk khusus UMKM, dan di laman resmi LKPP khusus pro duk UMKM. Lalu bersama Ke menterian BUMN juga sudah meluncurkan Pasar Digital (PaDi) UMKM yang memudah kan terjadinya transaksi antara

Pihaknya juga tengah melakukan UMKM onboarding marketplace, di mana akan ada juga pelatihan agar UMKM berstandar. Dan bersama BI menyiapkan UMKM agar bersaing secara global. 

KKI Digelar Virtual 

BI meresmikan pembukaan KKI 2020, yang merupakan rangkaian event tahunan yang menampilkan produk-produk premium UMKM Binaan BI, bersinergi dengan Kementerian/ Lem baga dalam pengembangan UMKM. Dan penyelenggaraan kali ini berbeda dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya. 

KKI 2020 diselenggarakan dengan konsep virtual dan dilakukan secara berseri, yaitu Seri I Sinergi untuk UMKM Ekspor (28- 30 Agustus 2020), seri II Si nergi untuk UMKM Digital (Oktober) dan seri III Sinergi UMKM untuk Sahabat Milenial (November). 

KKI 2020 seri 1 ini diikuti oleh 377 UMKM binaan Bank Indonesia, yang terdiri atas 127 perajin kain, 132 pengusaha makanan dan minuman, 74 pelaku kriya, dan 44 UMKM kopi. 

Baca juga : Sosialisasi Nggak Nendang, Pergubnya Kurang Bertaji

Selain itu, BI juga mencatat ada sekitar 328 UMKM business matching yang nilai kesepakatannya mencapai Rp 113,2 miliar atau naik 54 persen dari tahun lalu, serta penandatangan kontrak ekspor dan akad kredit dengan lembaga keuangan. 

BI juga menggelar showcase di 19 Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) dalam negeri di zona hijau protokol kesehatan. 

Mempertemukan 31 UMKM dengan 14 potensial buyer dari Singapura, Italia, Korsel, Jepang dan China serta aggregator berasal dari Indonesia. 

BI mengajak masyarakat untuk mengunjungi pameran KKI 2020 secara virtual, melalui website www.kraetifindonesia lewat fitur   platform yang akan dibuka mulai kemarin hingga 30 Agustus 2020. 

Ke depan, BI akan selalu berko mitmen untuk terus me ngembang kan UMKM agar dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah dan nasional serta bersinergi dengan berbagai kementerian dan lembaga. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.