Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Temuan Bank Dunia
Kasian, Rakyat Mulai Kurangi Porsi Makan
Rabu, 30 September 2020 07:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Bank Dunia menyebut pandemi Corona berdampak pada pertambahan orang miskin, pengangguran, dan kerawanan pangan. Khusus untuk Indonesia, Bank Dunia menyatakan, peningkatan kerawanan pangan cukup mengkhawatirkan. Lebih dari sepertiga rumah tangga di Indonesia terpaksa mengurangi porsi makannya lantaran tak punya uang. Kasian amat ya!
Paparan soal itu terungkap dalam laporan terbaru Bank Dunia bertajuk "From Containment to Recovery". Laporan untuk edisi Oktober 2020 ini ditulis Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik. Dalam laporan setebal 68 halaman itu, Bank Dunia memaparkan berbagai dampak pandemi dan bagaimana prospek ekonomi untuk negara-negara di Kawasan Asia Timur dan Pasifik.
Baca juga : Pegadaian dan Pertamina Kolaborasi Tanggulangi Masalah Sampah
Apa isi laporannya? Secara umum, laporan ini menyebut pandemi Corona telah menyebabkan tiga guncangan: kesehatan, pembatasan terhadap perekonomian, dan resesi akibat krisis.
Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo mengatakan, sebagian besar ekonomi negara di kawasan ini akan mengalami penurunan. Pasalnya pandemi berdampak pada pertumbuhan investasi, produktivitas, dan kualitas SDM.
Baca juga : Pentingnya Digitalisasi Pasar Rakyat di Masa Pandemi
Pandemi juga berdampak pada kerawanan pangan, pengangguran dan hilangnya pendapatan. Produktivitas dunia usaha terganggu dalam jangka waktu yang panjang.
Situasi ini memunculkan orang miskin baru. Bank Dunia memperkirakan, 38 juta orang terancam jadi orang miskin baru. Pandemi menjadi pukulan telak bagi masyarakat miskin lantaran sulit mendapat akses terhadap kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan keuangan. “Ini angka terbesar dalam 20 tahun terakhir,” tulis Mattoo.
Baca juga : Disindir Kurang Pesona
Dalam laporan ini, Indonesia beberapa kali disorot dalam sisi yang negatif. Misalnya, Indonesia bersama Filipina disebut sebagai negara yang belum berhasil menangani pandemi karena belum memberlakukan penutupan wilayah yang ketat.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya