Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Ulama Ditusuk, Masjid Diacak-acak
Teroris Saja Nggak Begini
Kamis, 1 Oktober 2020 07:17 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Di bulan September, yang biasanya heboh dengan isu PKI, umat Islam terluka karena bertubi-tubi disodori kabar menyedihkan. Mulai dari ulama ditusuk, masjid dirusak, sampai mushola diacak-acak. Umat Islam tetap tenang, tidak terhasut dengan segala upaya adu domba apapun. Tapi, agar kasus ini tidak terulang, harus ada efek jera ke si pelaku. Karena teroris yang maha jahat saja, tidak pernah melakukan hal keji seperti ini.
Kabar menyedihkan pertama adalah penusukan terhadap ulama Syekh Ali Jaber yang sedang mengisi ceramah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, 13 September 2020. Pelakunya bernama Alfin Andrian. Akibat penusukan itu, lengah Syekh Ali Jaber robek, sampai harus mendapat 10 jahitan. Awalnya, si pelaku disebut gila, tapi kemudian Polisi memastikan Alfin waras. Kasus tersebut kemudian ditangani Polresta Bandar Lampung. Tapi, belum sampai ke meja hijau.
Belum kering luka Ali Jaber, muncul aksi baru. Satrio Katon Nugroho, pemuda berusia 18 tahun, mengacak-acak Mushola Darussalam, di Pasar Kemis, Tangerang, Selasa (28/9). Kejadian ini pertama kali diketahui seorang warga bernama Rifki Hermawan alias Wawan (18) sekitar pukul 15.30. Saat itu, Wawan yang hendak mengumandangkan adzan Ashar, melihat kondisi mushola yang berantakan.
Baca juga : Nih, Aturan Pakai Masker Biar Nggak Disanksi
Dalam video yang viral di medsos, tampak coretan cat pilox hitam bertebaran di mana-mana. Mulai dari tembok yang didominasi warna hijau, ubin, kaligrafi, hingga lemari tempat menyimpan Al-Qur'an. Coret-coretannya bernada SARA. Mulai dari "Saya Kafir", "Anti Islam", "Anti Khilafiyah", hingga "Islam Tidak Diridhoi". Selain itu, beberapa sajadah tampak tergunting. Kondisi yang sama terjadi pada kabel-kabel sound system.
Yang menyakitkan hati, lafaz Allah dipiloxnya di ubin, kemudian ditiban tanda silang. Kemudian, Al-Qur’an yang terbuka di tempat imam juga dipilox "X". Halamannya juga sudah dirobek sebagian.
Melihat kondisi itu, Wawan tak jadi adzan. Dia memanggil warga bernama Samsu Firman (49) dan Suhadi (48). Kejadian ini segera dilaporkan ke Polsek Pasar Kemis. Tak butuh waktu lama, sekitar pukul 18.30, Polisi sudah menangkap Satrio. Mahasiswa semester satu salah satu universitas di Jakarta ini, dicokok di kediamannya, yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari mushola Darussalam.
Baca juga : Mega Ngaku Masih Dipanas-panasin Nyapres
Kemarin, Satrio dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Tangerang. Mengenakan baju tahanan hitam bernomor 44 dan masker hijau, pria berkacamata itu menangis sesegukan.
Satrio disebut beragama Islam. Kondisinya juga sehat. Nyambung saat diperiksa, meski keterangannya berubah-ubah.
Kapolresta Tangerang, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, Satrio mengakui perbuatannya. Tak hanya di musholla Darussalam, dia juga melakukan aksi serupa di musholla lain. "Setelah keluar dari TKP pertama, dia melanjutkan aksinya di musholla kedua yang berjarak lebih kurang 400 meter dari lokasi pertama," ungkap Ade.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya