Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pustakawan Jadi Motor Pengembangan Budaya Baca

Jumat, 2 Oktober 2020 17:10 WIB
Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi (Foto: Tangkapan layar)
Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi (Foto: Tangkapan layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengembangan budaya baca dan literasi tidak bisa lepas dari peran pustakawan. Pustakawan adalah penggerak utama yang bukan hanya melayani koleksi buku, tetapi mendampingi dan membimbing masyarakat untuk menanamkan budaya baca dan kemampuan literasi. Pengembangan budaya gemar membaca dan literasi merupakan salah satu proyek prioritas nasional pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Menyadari upaya tersebut tidak mudah, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) bersama organisasi Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) berkolaborasi melakukan pemetaan masalah dan langkah inovasi sebagai solusi meningkatkan kegemaran budaya baca dan literasi. 

“Peran IPI menjadi sangat penting. Karena sumber daya manusia di perpustakaan perlu dikembangkan dan dilindungi. Sehingga pustakawan di Indonesia dapat fokus dalam mengelola perpustakaan sebagai upaya dalam peningkatan budaya baca dan literasi masyarakat,” jelas Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi dalam Webinar Peran Organisasi IPI dalam Meningkatkan Budaya Baca dan Literasi Masyarakat, Jumat, (2/10).

Baca juga : Wamenag Jelaskan Kontribusi Santri pada Bangsa

Strategi untuk meningkatkan kemampuan literasi adalah dengan menumbuhkan minat membaca dan menulis. Membuat masyarakat akrab dengan lingkungan perpustakaan merupakan langkah awal dalam menumbuhkan kegemaran membaca dan bekal pengembangan literasi. Perpusnas mengakui, IPI sudah banyak membantu meningkatkan kemampuan para pustakawan. Menjadikan pustakawan sebagai profesi yang dihargai dan profesi yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara maksimal.

“Pustakawan adalah pendorong utama pengembangan budaya baca. Pustakawan merupakan salah satu pilar dalam membangun cognitive skill seseorang sehingga kreativitas, inovasi dan produktivitas masyarakat meningkat,” tambah Deni.

Kekonsistenan cognitive skill membantu masyarakat agar tidak menjadi timpang dalam upayanya memenuhi kebutuhan hidup yang mendasar. Kemiskinan itu disebabkan sejumlah hal, di antaranya kurang keterhubungan (connectivity) terhadap akses pengetahuan dan informasi, tidak tersedianya sumber dan bahan pengetahuan dan informasi yang berkualitas (content), hingga ketidakmampuan seseorang dalam mendapatkan pengetahuan dan informasi yang berguna.

Baca juga : Anak Usaha J Resources Sabet Penghargaan Pertambangan

“Literasi merupakan faktor esensial dalam upaya membangun fondasi yang kokoh bagi terciptanya masyarakat berpengetahuan dan berkarakter. Literasi memiliki kontribusi yang positif,” beber Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Adin Bondar.

Hal yang tidak kalah penting disampaikan Pustakawan Utama Perpusnas Dedi Junaedi. Dia mengatakan, cakap berliterasi dimaksudkan agar seseorang tidak terjebak dalam tempurung informasi (filter bubble). Apalagi ketika bersentuhan dengan media sosial, ketika masyarakat akan cenderung mendapatkan informasi yang tidak berimbang. Hal ini dikarenakan, setiap aplikasi media sosial memiliki algoritma tertentu yang mampu menyesuaikan kesukaan penggunanya. “Inilah yang menyebabkan terjadinya pemecah kesatuan akibat adanya polarisasi,” jelas Dedi Junaedi.

Kecakapan literasi wajib dipunyai para pustakawan. Di tengah era teknologi informasi dan komunikasi yang cepat, kemampuan pustakawan mengemas ulang pengetahuan menjadi keharusan. Pengetahuan akan berdaya guna jika dipelajari dan disebarluaskan. Namun, Dedi mengingatkan seorang pustakawan harus berprinsip menjadi pembelajar sepanjang hayat karena ilmu pengetahuan akan terus berkembang. “Tetaplah bersikap rendah hati, berkomitmen mengajak masyarakat ke arah lebih baik dengan memaksimalkan segenap potensi yang dimiliki,” pesan Dedi.   

Baca juga : Ketua PDIP Surabaya: Eri Pengalaman Kembangkan UMKM

IPI, yang merupakan mitra kerja Perpusnas, secara khusus mendukung peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial dan pembudayaan kegemaran membaca serta peningkatan kualitas pengelola perpustakaan. “Program peningkatan kompetensi pustakawan terus dilakukan IPI demi mendukung misi peningkatan literasi dan budaya baca,” kata Ketua Umum PP IPI, T Syamsul Bahri. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.