Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jelang Aksi Mogok, Dua Presiden Buruh Dipanggil Istana

Senin, 5 Oktober 2020 17:08 WIB
Presiden Jokowi saat bertemu Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea di Istana, April lalu. (Foto: ist)
Presiden Jokowi saat bertemu Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea di Istana, April lalu. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang aksi mogok nasional buruh menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja besok, Presiden Jokowi memanggil pimpinan serikat pekerja ke Istana.

Pimpinan serikat buruh yang dipanggil yakni Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. Selain itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea.

Ditemui wartawan, Andi mengaku diundang untuk bertemu Presiden Jokowi. Andi terlihat hadir di kawasan Istana Kepresidenan sekitar pukul 13.45 WIB. "Dapat undangan tadi malam. Iya... Iya...," ujar Andi singkat kepada awak media sembari berlalu, Senin (5/10).

Baca juga : PKS Ganti Presiden, Syaikhu Geser Sohibul Iman

Namun belum ada komentar dari Istana mengenai pertemuan ini. 

Sekadar diketahui, Said Iqbal dan Andi Gani adalah penggerak aksi mogok nasional menentang disahkannya Omnibus Law RUU Ciptakerja. Keduanya memang kerap dipanggil Jokowi ke Istana untuk bertukar pandangan mengenai isu terkait ketenagakerjaan dan perburuhan. 

Misalnya, April lalu mereka berdua diundang ke Istana Negara bersama Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Elly Rosita, untuk membahas soal RUU Cipta Kerja yang berujung keputusan presiden menunda pembahasan RUU tersebut.

Baca juga : Nasib Ozil, Gaji Terbesar Tapi Nganggur di Arsenal

Ada empat serikat buruh menolak ikut mogok nasional menolak RUU Cipta Kerja, 6-8 Oktober 2020. Salah satu alasanya untuk mencegah penyebaran Corona.

Keempat serikat buruh tersebut adalah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Yoris, Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Konfederasi Serikat Pekerja Nasional ( KSPN), dan Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (KSADBUMUSI).

Keputusan tersebut tertuang dalam surat pernyataan ditanda-tangani masing-masing pimpinan Ketua Umum KSPSI Yoris Raweai, Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban, Presiden KSARBUMUSI Syaiful Bahri Anshori, Presiden KSPN Ristadi. [FAQ]

Baca juga : Debat Dikuasai Trump, Biden Masih Unggul

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.